Liputan6.com, Kupang- Desa Papela di Rote Timur. Tidak banyak orang yang tahu jika Rote Timur memiliki sejuta pesonanya tersendiri.
Keindahan sudah tersaji di sepanjang jalan Kota Baa menuju Papela. Terlihat pepohonan menghijau serta bukit-bukit dengan ketinggian yang beraneka ragam dan dipenuhi rumput kehijauan.
Beberapa rumah tradisional dari penduduk Rote yang terlihat dari kejauhan membuat pemandangan lebih eksostis dan indah.
Baca Juga
Advertisement
Dari kota Baa menuju Desa Papela membutuhkan waktu tempuh sekitar 1,5 jam di siang hari. Untuk tiba di Desa Papela anda harus menyewa kapal kayu milik warga untuk membawa kamu menyusuri Mulut Seribu.
Berikut 4 Wisata Indah Menuju Mulut Seribu :
1 . Pantai Leviti
Pantai ini mempunyai tebing karang memanjang di sisi kanan dan kirinya, sehingga membuat Pantai Leviti terlihat seperti celuk pantai tersendiri. Pasirnya yang putih bersih betul-betul terasa lembut di kaki.
Airnya yang jernih biru transparan, begitu mengundang pengunjung untuk segera berenang. Namun hati-hatilah, sebaiknya tidak terlalu jauh berenang dari bibir pantai karena arus yang kencang di tengah bisa menyeret kita ke lautan lepas.
2. Pulau Peus
Perjalanan berikutnya menuju Pulau Peus. Sebetulnya ada dua pilihan yaitu mampir ke Pulau Usu atau ke Pulau Peus. Keduanya adalah kampung nelayan.
Pulau Peus terkenal dengan banyaknya keong. Karena itu perlu berhati-hati ketika menjejakkan kaki di bibir pantai karena banyak terdapat keong berdiam diri di pinggir pantai.
Yang membahayakan bagi telapak kaki adalah kuncup-kuncup mulut keong yang menghadap ke atas dan cukup tajam sehingga bisa merobek kaki. Tangan saya pun sedikit terluka ketika sedang menjaga keseimbangan badan dan akhirnya terpaksa harus memegang dasar di bibir pantai yang terdapat keong-keong tersebut.
3. Pantai Lemita
Dari kejauhan anda juga bisa melihat sebuah pantai kecil yang terlihat begitu indah. Warga setempat menamakannya pantai Lemita. Pasirnya putih dan dan ditumbuhi pohon bakau yang membuat pantai ini semakin indah
Advertisement
Mulut Seribu
Dinamakan Mulut Seribu karena tempat ini merupakan sebuah pantai yang mempunyai banyak tebing dan karang di sekitarnya seperti membentuk gua dan terlihat mempunyai banyak “mulut.”
Jadi, bisa dibilang perjalanan Mulut Seribu adalah perjalanan menyusuri laut, serta melewati tebing-tebingnya yang terbentuk secara natural dengan menggunakan kapal kayu bermotor. Perjalanan dihiasi dengan pemandangan batu-batu karang yang tak jarang ditumbuhi oleh pepohonan.
Hijaunya pohon terlihat kontras dengan gelapnya batu karang. Disekeliling kami terlihat tebing-tebing tajam yang panjang, serta ombak yang menerpa-nerpa sisi tebing dengan cukup keras.
Anda juga memilili kesempatan untuk melihat secara langsung secuil keindahan dari sejuta pesona Rote Timur, maka bergegaslah.