Liputan6.com, Baghdad - Upaya Intidhar Ahmed Jassim mencalonkan diri sebagai anggota parlemen Irak gagal gara-gara skandal video seks.
Perempuan bergelar doktor, yang berlatar belakang dosen bidang ekonomi dan administrasi al-Muntansaryah University di Baghdad, dicalonkan oleh partai koalisi pendukung Perdana Menteri Haider al-Abadi.
Di tengah kampanye, pada Rabu 18 April 2018, mendadak muncul video seks berdurasi tiga menit di media sosial. Rekaman yang menyebar seantero negeri tersebut mempertontonkan seorang perempuan dan pria sedang berhubungan badan.
Baca Juga
Advertisement
Penampakan perempuan tersebut, suara, dan apa yang ia katakan tentang dirinya sendiri, mengarah pada dugaan, sosok itu adalah Jassim.
Jadi sasaran tuduhan, Jassim membela diri. Ia mengatakan, video seks itu palsu dan rekayasa belaka.
"Aku merasa sedih, bangsa yang besar ini percaya dengan rekayasa busuk para politisi yang berupaya merusak reputasiku dengan mempublikasikan video palsu," kata dia, seperti dikutip dari CNN, Sabtu 1(21/4/2018).
"Semua orang tahu keluargaku, mengenal suamiku Dr. Saad Salih al-Hamdani, pengajar di Dijla University Bagdad," kata Jassim. "Aku adalah anak kandung bangsa ini, Intidhar Ahmed Jassim. Tolong, tolonglah, jangan dengarkan rumor yang menyebar."
Namun, beberapa jam setelah mengeluarkan pernyataan tersebut pada Kamis 19 April 2018, Jassim memutuskan untuk mencabut pencalonannya.
Hussein al-Adily, juru bicara Victory Coalition (Koalisi Kemenangan) mengatakan, pihaknya menerima pengunduran diri Jassim dan membatalkan pencalonannya.
Namun, Al-Adily tak mau bicara soal dugaan video seks, dengan alasan itu adalah isu yang sensitif.
Belum diketahui apakah Jassim berada dalam tekanan untuk mencalonkan diri. Namun sejumlah laporan menyebut, perempuan tersebut menjadi objek pelecehan di media sosial sejak memulai kampanye pekan lalu.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Jassim menekankan pentingnya melayani negaranya. Ia juga menegaskan, bukan posisi atau uang yang jadi tujuannya.
"Peran terbesarku adalah menjadi perempuan Irak sejati," kata Jassim.
Konstitusi Irak mensyaratkan setidaknya seperempat, dari 329 anggota Dewan Perwakilan, adalah perempuan. Pemilu di negara itu akan digelar pada 12 Mei 2018.
Saksikan video menarik soal Irak berikut ini:
Skandal Seks Wakil PM Australia
Sebelumnya, skandal seks menjegal karier politik Barnaby Joyce. Ia mengumumkan pengunduran diri dari posisinya sebagai Wakil Perdana Menteri Australia dan Pemimpin Partai Nasional Australia pada Jumat 23 Februari waktu setempat.
Meski diumumkan pada Jumat 23 Februari, pengunduran diri tersebut efektif berlaku mulai Senin, 26 Februari pada pukul 08.00 waktu setempat.
Pengunduran diri itu dilakukan Joyce di tengah derasnya dua dugaan skandal yang menerpa dirinya sejak beberapa bulan terakhir.
Skandal pertama, Joyce disebut menjalin hubungan di luar pernikahan dengan sekretaris persnya sendiri, Vikki Campion.
Keduanya kini dikabarkan menjalin hubungan serius dan sudah tinggal bersama. Campion bahkan diketahui tengah mengandung bayi hasil hubungannya dengan Joyce dan diperkirakan akan melahirkan pada April nanti.
Skandal kedua, Joyce menghadapi tuduhan pelecehan seksual, setelah beberapa pihak melaporkan dugaan itu kepada pihak Partai Nasional.
Kendati demikian, dalam konferensi pers pengunduran dirinya yang digelar di New England, Joyce berdalih bahwa langkah yang ia lakukan sama sekali tak berkelindan dengan terpaan dua skandal tersebut.
"Sungguh sebuah keistimewaan bisa bertugas sebagai Wakil Perdana Menteri Australia ... Tapi, saya katakan ini di awal, (pengunduran diri) ini bukan tentang (skandal yang menerpa) saya," kata Joyce seperti dikutip dari media Australia News.com.au, Jumat (23/2/2018).
Ia juga mengatakan, "Ini tentang masyarakat banyak, tentang stratifikasi kehidupan, ekonomi dan sosial, seperti yang dimanifestasikan oleh Partai Nasional," lanjutnya beretorika.
Joyce mengatakan, dia memang menghadapi berbagai tuduhan, namun yakin tidak ada satupun tuduhan itu akan terbukti.
Advertisement