Liputan6.com, Jakarta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap mendukung program pemerintah dalam menyediakan rumah bagi aparatur sipil negara (ASN) atau yang biasa dikenal dengan PNS, anggota TNI dan Polri. Termasuk dalam hal skema tanpa uang muka (down payment/DP).
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan, PT Taspen, PT Asabri hingga bank-bank BUMN yang tergabung dalam himpunan bank milik negara (Himbara) siap mendukung program pemerintah ini.
Advertisement
Bahkan, lanjut dia, BUMN-BUMN tersebut tengah menyelesaikan skema pembiayaan dan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi para ASN, TNI dan Polri.
"Skemanya nanti finalisasi dari Taspen sama Asabri, sama bank-bank Himbara juga bisa melakukan seperti itu," ujar dia dalam acara peringatan ulang tahun Taspen di Jakarta, Minggu (22/4/2018).
Menurut Gatot, skema tersebut menyangkut soal uang muka dan tenor KPR yang diberikan kepada para abdi negara ini.
"Kalau dari sisi skema yang ada dari perbankan kan juga siap. Tinggal Dp sama tenornya bisa diatur, yang bersangkutan sampai pensiun bisa nyicil," lanjut dia.
Hal-hal tersebut kini tengah dibahas secara detail, sebelum nantinya dilaporkan kembali kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas) lanjutan.
"Sedang dibahas, jadi skema yang ada sudah dirataskan. Jadi, tinggal mau didetailkan. Mereka akan tindaklanjuti dan ada ratas (rapat terbatas) lagi," tandas dia.
Dorong Kinerja Keuangan, Taspen Bangun Rumah bagi PNS
Taspen (Persero) memiliki strategi untuk meningkatkan kinerja keuangannya di tahun ini. Salah satunya dengan mengoptimalkan bisnis yang digarap anak usaha.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, salah satu anak usaha yang akan dioptimalkan yaitu Taspen Properti. Di bidang ini, anak usahanya akan membangun gedung hingga rumah pegawai negeri sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Misalnya Taspen Properti akan bangun gedung, sedang persiapaan pembangunan apartemen ASN dan telah memiliki beberapa kantor yang disewakan ke anak usaha BUMN," ujar dia dalam acara peringatan ulang tahun Taspen di Jakarta, Minggu (22/4/2018).
Dia menjelaskan, hingga kuartal I 2018, Taspen mencatatkan total aset sebesar Rp 232 triliun, tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Taspen juga mencatat kenaikan laba secara signifikan pada kuartal I 2018, yakni sebesar 506 persen.
"Kuartal I biasanya masih merugi, tapi di kuartal I ini kami sudah catat positif peningkatan laba 506 persen," kata dia.
Selain itu, lanjut Iqbal, saat ini Taspen juga menggandeng 45 bank dan PT Pos Indonesia sebagai kanal pembayaran pensiun. Adapun saat ini jumlah peserta Taspen mencapai 6,5 juta orang. Sepanjang tahun 2017 lalu, Taspen mencatat laba sebesar Rp 721 miliar atau tumbuh 191 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk dapat survive sebagai badan usaha, kami butuh pengembangan anak usaha," tandas dia.
Advertisement