Mengenal Budaya Bali Lewat Koleksi Busana 3 Desainer Lokal

Berikut koleksi busana tiga desainer lokal berkolaborasi dengan Hotel Indigo Bali Seminyak Beach.

oleh Meita Fajriana diperbarui 22 Apr 2018, 15:00 WIB
Berikut koleksi busana tiga desainer lokal berkolaborasi dengan Hotel Indigo Bali Seminyak Beach. (Foto: Liputan6.com/ meita fajriana)

Liputan6.com, Jakarta Bali dikenal sebagai pulau dewata dengan keindahan tiada tara. Tidak heran Bali selalu dijadikan tempat relaksasi dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan. Tidak hanya alamnya, budaya yang masih kental membuat atmosfer berada di Bali menjadi lebih istimewa.

Keindahan inilah yang diusung sebagai tema dalam pagelaran busana bertajuk Sava di Fashion Nation 2018. Fashion show ini merupakan hasil kolaborasi Hotel Indigo Bali Seminyak Beach dengan tiga desainer kenamaan tanah air yaitu Purana by Nonita Respati, Dibba, dan Rama Dauhan.

Sava diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti dua makna berbeda yang menggambarkan keindahan, kecerdasan yang mengagumkan, perjuangan, serta pengorbanan dalam menciptakan sebuah karya. Ketiga desainer juga menghadirkan keindahan dua makna tersebut dalam koleksi mereka sesuai dengan DNA masing-masing.

"Sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia, Pulau Dewata Bali selalu menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Berkolaborasi dengan Hotel Indigo Bali Seminyak Beach dan tiga desainer desainer Indonesia yaitu Dibba, Purana, dan rama Dauhan, Senayan City menghadirkan peragaan busana bertajuk Sava. Diharapkan kolaborasi ini dapat membawa budaya Indonesia lebih dikenal di lokal maupun internasional," kata Halina Leasing and Marketing Communications Director Senayan City saat konferensi pers di Senayan City, Jakarta pada Sabtu (22/4/2018).

 

 

 


Purana

Berikut koleksi busana tiga desainer lokal berkolaborasi dengan Hotel Indigo Bali Seminyak Beach. (Foto: Liputan6.com/ meita fajriana)

Pada pagelaran busana ini, Purana menghadirkan koleksi bertema IndigoBlu yang terinspirasi dari film The True Cost. Semua koleksi Purana menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, sesuai dengan nilai-nilai darii Sava. Material ini di antaranya seperti linen, katun, dan pewarna alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Teknik pembuatan koleksi ini juga menggunakan upcycling yang mendayagunakan kembali bahan-bahan sisa.

"Kami sangat fokus pada lingkungan dan alam pada koleksi ini. Selain bahan yang ramah lingkungan, Purana juga menggunakan teknik upcycling yang mengubah bahan-bahan sisa menjadi kembali memiliki fungsi," kata Nonita Respati desainer Purana.


Dibba

Berikut koleksi busana tiga desainer lokal berkolaborasi dengan Hotel Indigo Bali Seminyak Beach. (Foto: Liputan6.com/ meita fajriana)

Sementara, Dibba menghadirkan koleksi yang unik pada pagelaran busana kali ini. Brand lokal yang biasanya dikenal mengeksplorasi warna-warna terang, namun kali ini Dibba mengusung warna gelap menghadirkan koleksi busana bertajuk Stanger Danger. Koleksi ini kental dengan sentuhan sejarah dibalik monumen Surabaya yang digambarkan Dibba dalam koleksi busana.

"Koleksi ini terinspirasi dari cerita di balik monumen Surabaya. Secara etimologi Surabaya berasal dari dua suku kata yaitu sura dan baya yang berarti selamat dari bahaya. Kisah ini menggambarkan pertempuran antara Jawa dengan pasukan Tartar dari Mongolia. Kami memasukkan rasa dan elemen-elemen dari monumen buaya dan hiu ini ke dalam desain baju dan ilustrasi kain di koleksi kali ini," kata Ykha Amelz selaku salah satu founder Dibba.


Rama Dauhan

Berikut koleksi busana tiga desainer lokal berkolaborasi dengan Hotel Indigo Bali Seminyak Beach. (Foto: Liputan6.com/ meita fajriana)

Terakhir Rama Dauhan mengusung ide dann karakteristik safari, jungle, dan adventure pada koleksi bertajuk Kelana. Koleksi ini hadir dengan sentuhan vibrant dan playful dalam eksplorasi style, fabrics, dan motif. Selain itu, koleksi ini juga menggambarkan semangat jiwa muda yang menjadi identitas Rama Dauhan.

"Koleksi Kelana mengekspresikan hidup bebas dan kebebasan dalam berekspresi melalui fashion serta mewakili para jiwa petualang yang tidak akan pernah menyerah dan berhenti bermimpi," tutup Rama Dauhan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya