Polri Minta Maaf Syuting Film 22 Menit Tutup Jalan MH Thamrin

Menurut Setya Wasisto, film itu sengaja dibuat di lokasi untuk membuat seperti nyata tanpa rekayasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2018, 15:43 WIB
Salah satu pelaku penembakan di persimpangan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, tertangkap kamera, Kamis (14/1). Pelaku mengeluarkan senjata di tengah kepanikan warga pasca ledakan bom. (REUTERS/Veri Sanovri/Xinhua)

Liputan6.com, Jakarta Pihak Mabes Polri angkat bicara terkait penutupan jalan MH Thamrin demi kepentingan syuting Film 22 Menit. Film itu dibuat menceritakan kejadian bom Thamrin pada Januari 2016.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan, pembuatan dan juga penutupan jalan itu telah meminta izin Polri terlebih dahulu. Meskipun, banyak warga merasa geram atas penutupan itu.

"Sudah ada (izin)," katanya saat ditemui di acara Kartini Run, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (22/4/2018).

Meskipun demikian, Setyo mengaku atas nama Polri meminta maaf kepada masyarakat yang terganggu atas pembuatan film tersebut. Menurutnya, film itu sengaja dibuat di lokasi untuk membuat seperti nyata tanpa rekayasa.

"Kami mohon maaf dari penyelenggara, syuting ini kita memerlukan waktu apalagi mengganggu kemarin dan minggu lalu kita lihat TKP-nya supaya lebih real," ujarnya.

"Setahu saya biaya dari CSR. (Tapi) Saya kurang tahu persis tapi itu CSR dana CSR dalam rangka anti teror dari mana," sambungnya saat ditanya soal dana pembuatan film.

Dalam hal ini, Setyo meminta agar film ini menjadi pembelajaran. Khususnya bagi masyarakat agar tak takut terhadap ancaman terorisme.

"Tentunya ini dalam rangka sosialisasi antiterorisme," pungkasnya.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya