Ginjal Wanita 28 Tahun Ini Turun ke Panggul Setiap Kali Dia Berdiri

Ginjal milik seorang wanita berpindah posisi, turun hingga ke panggul setiap kali ia berdiri dan terasa sangat nyeri.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Apr 2018, 12:30 WIB
Ginjal turun hingga ke panggul dipengaruhi oleh lemak di dalam tubuh(iStockphoto)

Liputan6.com, Michigan, Amerika Serikat Ginjal milik perempuan berumur 28 tahun asal Michigan, Amerika Serikat, selalu bergerak dan berpindah posisi setiap mau berdiri. Kondisi ini membuat dia merasa seperti ada bola sedang berguling di dalam tubuhnya. 

 

Menurut laporan, perempuan yang tak disebutkan namanya tersebut didiagnosis kondisi langka, yang dikenal ginjal mengambang (floating kidney). Selama hampir enam tahun, dia mengalami nyeri perut di sisi kanan perut. Nyeri kian memburuk saat ia berdiri.

Sementara itu, nyeri akan hilang saat berbaring. Dia juga mengatakan kepada para dokter, rasa nyeri berkurang menjelang akhir kehamilan baru-baru ini.

Ginjal mengambang juga dikenal secara medis sebagai nephroptosis adalah suatu kondisi saat salah satu ginjal turun ke panggul ketika seseorang berdiri, kata ahli urologi Akshay Sood dari Henry Ford Hospital di Detroit yang merawat wanita itu, dikutip dari Live Science, Senin (23/4/2018).

Ginjal kanan wanita itu turun nyaris 6 cm saat ia berubah posisi, dari posisi berbaring ke berdiri. Kondisi ginjal mengambang berkaitan dengan lemak tubuh.

Ginjal memiliki banyak lemak dari organ sekitarnya, tapi kadang-kadang pada wanita kurus, tidak ada cukup lemak untuk menjaga ginjal di berada di tempatnya. Akhirnya, ginjal turun ke panggul saat seseorang berdiri karena efek gravitasi.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Sulit didiagnosis

Ginjal yang turun timbulkan nyeri dan sulit didiagnosis. (iStockphoto)

Saat ginjal turun ke panggul membuat pengait atau pengisapan pembuluh darah, yang menempel pada organ menyebabkan lengkungan di ureter, saluran yang melewati urine dari ginjal ke kandung kemih melengkung, kata Sood.

Adanya lengkungan di ureter akhirnya tidak bisa mengalirkan air kencing dengan benar. Akibatnya, air kencing mengalir kembali ke ginjal dan terkumpul di sana, yang menyebabkan ginjal membengkak layaknya balon. Ini menyebabkan rasa nyeri.

 "Ginjal mengambang adalah kondisi yang sulit didiagnosis dan itu tidak umum," kata Sood.

Salah satu alasannya mungkin sulit mendeteksi kondisi. Jika CT scan dilakukan, pemindaian dilakukan saat pasien sedang berbaring sehingga ginjal akan terlihat seperti berada dalam posisi normal dalam tubuh.

Oleh karena itu, dokter mungkin tidak menduga ada sesuatu yang salah. Untuk wanita dalam kasus ini, masalah dan rasa nyerinya hanya terjadi ketika ia berdiri.

Alasan lain, beberapa dokter mungkin tidak membuat diagnosis yang tepat. Ada juga beberapa kontroversi seputar diagnosis ginjal mengambang. Sekitar 20 tahun hingga 30 tahun yang lalu, ginjal mengambang terlalu berlebihan didiagnosis.

Ketika CT scan akhirnya diambil dari ginjal wanita dalam posisi berbaring dan tegak, gambar menunjukkan ginjal kanan telah berpindah ke bawah, arah panggul ketika dia berdiri. Ini menegaskan diagnosis ginjal mengambang.


Operasi khusus

Ginjal mengambang membutuhkan operasi khusus.

Untuk mengobati masalah dan menghilangkan rasa nyeri wanita, dokter perlu melakukan operasi yang dikenal sebagai nefropeksi. Dalam prosedur ini, dokter membuat sayatan kecil di perut dan memasukkan jahitan ke dalam kapsul ginjal, yang menutupi permukaan luarnya.

Lalu mengikatnya ke dinding belakang tubuh. Ini menahan ginjal di berada di tempat sehingga mencegahnya agar tidak jatuh.

Sejak menjalani operasi, wanita itu tidak lagi merasakan nyeri. Laporan kasus ini diterbitkan pada 17 April 2018 di jurnal BMJ Case Reports.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya