Malang - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP digelar mulai Senin, 23 April 2018 ini. Kegiatan dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (26/4/2018) mendatang.
Pada hari pertama, sejumlah persoalan mewarnai pelaksanaan UNBK. Contohnya di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Sinkronisasi antara server pusat dengan daerah untuk proses ujian mengalami kendala, bahkan terkesan sulit.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang M Hidayat menjelaskan, kendala untuk sinkronisasi server terjadi di beberapa sekolah di Kabupaten Malang. Akibatnya, pelaksanaan UNBK molor dari jadwal.
Semula, untuk sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB. Karena ada kendala semacam ini, ada sekolah yang terpaksa harus melangsungkan ujian sekitar pukul 09.00 WIB.
"Di SMPN 1 Bululawang, saat pantauan ada kendala. Kemudian di SMPN 5 Kepanjen juga. Baru bisa dilaksanakan normal sekitar pukul 09.00 WIB. Ada juga yang terlambat 10 menit saja," kata Dayat kepada JawaPos.com, Senin (23/4/2018).
Setelah terkendala jaringan dan sinkronisasi server yang susah, akhirnya semua sekolah pelaksana UNBK di Kabupaten Malang dilaporkan lancar. "Mungkin server down," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kepanjen Ridha Basuki mengutarakan bahwa di sekolahnya juga ada kendala server. Namun, waktunya tidak lama. Maksimal 10 menit.
Baca Juga
Advertisement
Artinya setelah susah terhubung dengan server pusat, waktu yang dibutuhkan untuk menyambung jaringan sekitar 10 menit saja. "Ada yang lima menit sudah terhubung," ungkap Ridha ketika ditemui JawaPos.com di ruang Perpustakaan SMPN 1 Kepanjen.
Dia menduga kejadian susah sinkronisasi tidak hanya terjadi di sekolahnya saja. Namun, menyeluruh di Kabupaten Malang. Bahkan, juga dialami di Kota Malang hingga Jawa Timur.
Informasi itu didapatkan ketika masing-masing kepala sekolah menyampaikan kendala yang sama. Ridha yakin masalah ini terjadi bukan karena faktor teknis di sekolah atau daerah.
"Tapi kendala mungkin di Jatim atau pusat. Karena tidak hanya di Kabupaten Malang melainkan juga di Kota Malang," katanya.
Di SMPN 1 Kepanjen, terdapat 345 siswa peserta UNBK. Mereka terbagi dalam dua sesi ujian. Adapun ujian dilaksanakan di tiga ruang kelas menggunakan total lima server.
Baca berita menarik lainnya di JawaPos.com di sini.
Saksikan video pilihan berikut ini: