Liputan6.com, Jakarta PT Sarimelati Kencana Tbk selaku pemegang hak waralaba Pizza Hut di Indonesia menggelar penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 604,38 juta saham atau setara dengan 20 pesen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Direktur Perseroan, Jeo Sasanto mengatakan pihaknya optimis pertumbuhan sektor restoran akan meningkat seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik. Terutama di kota-kota besar di Indonesia.
Advertisement
Oleh sebab itu, ia mengungkapkan bahwa seluruh dana hasil IPO sebanyak 65 persen akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal perseroan baik untuk membuka gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD).
"Kondisi tren tersebut diharapkan dapat berperan dalam mendukung pertumbuhan perseroan kedepannya hal ini disertai dengan fokus perseroan pada kualitas makanan serta variasi menu yang terus disempurnakan dengan target pada konsurnen kelas menengah," kata Jeo, di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Ia mengungkapkan, perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Indonesia Timur dan daerah lainnya.
Sementara itu, sebanyak 35 persen akan digunakan untuk pembayaran fasilitas sebagian pinjaman bank atau lembaga keuangan.
Dalam kesempatan serupa, Director head of Investment Banking Mandiri Sekuritas Primonanto Budi Atmojo, mengatakan, perseroan menawarkan harga saham pada rentang Rp 1.100-Rp 1.350.
"Harga saham pada IPO ditawarkan pada rentang Rp1.100-Rp1.350," ujarnya.
Dengan demikian, perseroan menargetkan dapat menghimpun dana segar sebesar Rp 664,8 miliar hingga Rp 815,9 miliar.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Kondisi Kinerja
Sebagai informasi, per 31 Desember 2017, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak 237 gerai PHR dan 156 gerai PHD yang mencakup 76 kota dan kabupaten di 28 provinsi di Indonesia.
Perseroan juga mengoperasikan pabrik pasta di Jakarta, pabrik sosis di Jawa Barat, pabrik dough ball di Jakarta dan Jawa Barat, dan commissary dough ball di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Dalam IPO ini, perseroan telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CSLA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.
Periode bookbuilding pada tanggal 23 April 3 Mei 2018 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada tanggal 23 Mei 2018.
Perseroan sebagai pemegang hak waralaba Pizza Hut di Indonesia didirikan pada tahun 1987 dengan struktur pemegang saham PT Sriboga Raturaya sebesar 90,99 persen dan Mountain High Investments Limited 9,01 persen.
Dari sisi kinerja keuangan, perseroan mencatatkan kenaikan penjualan berturut turut pada tahun 2015, 2016 dan 2017. Tahun 2015, angka penjualan sebesar Rp2,49 triliun, lalu meningkat Rp2,7 triliun di 2016.
Pada 2017 perseroan berhasil membukukan penjualan Rp 3 triliun. Dalam periode yang sama, perseroan berhasil meraih laba tahun berjalan masing-masing sebesar Rp 61,4 miliar, Rp 130,4 miliar dan Rp 141,3 miliar.
Advertisement