Liputan6.com, Jakarta Nasywa terlihat tersenyum begitu bersemangat. Digendong ibunya, Nasywa baru saja menerima toga kelulusan ASI Eksklusif yang diberikan oleh Bidan Eti Suparti, S.ST, sekaligus Ketua Panitia Wisuda Selasi yang diselenggarakan baru-baru ini.
Wisuda Bayi Sehat Lulus ASI Eksklusif (Selasi) adalah sebuah kegiatan inovatif untuk merayakan pemberian ASI Eksklusif bagi bayi di bawah usia enam bulan. Kegiatan ini dicetuskan oleh Puskesmas Losari bersama tim Pencerah Nusantara.
Advertisement
Di tengah tingginya kasus gizi kurang di Indonesia, Puskesmas yang berlokasi di jalan raya perbatasan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini berusaha memutar otak agar ibu-ibu di wilayah Kecamatan Losari termotivasi untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi mereka.
Wisuda Bayi Sehat Lulus ASI Eksklusif (Selasi) dilaksanakan setahun sekali. Penyelenggaraannya membutuhkan koordinasi tak hanya dari internal Puskesmas, melainkan juga berbagai pihak dan pemangku kepentingan masyarakat.
Pemerintah Kecamatan Losari, Polsek Losari, Danramil Losari, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Cirebon, perangkat desa dan kader kesehatan setempat turut berperan dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
“Wisuda Selasi ini udah dilaksanakan selama dua tahun berturut-turut dan baru dilaksanakan oleh Puskesmas Losari dari sekitar 60 Puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon. Kami berharap, kegiatan inovasi ini dapat memberikan inspirasi kepada Puskesmas lain agar dapat mendorong peningkatan ASI Eksklusif untuk bayi di bawah usia 6 bulan,” ujar Bidan Eti Suparti.
Selain prosesi wisuda, Wisuda Selasi juga diramaikan dengan serangkaian kegiatan lain seperti lomba posyandu di enam desa wilayah binaan Puskesmas Losari, lomba penyuluhan kader perwakilan dari masing-masing desa, lomba kreasi Makanan Pendukung ASI, lomba bayi dan balita sehat. Tak ketinggalan, talkshow terkait ASI Eksklusif yang diberikan oleh dr. Mifthahul Jannah dari tim Pencerah Nusantara masuk dalam rangkaian acara.
“Meskipun secara geografis, Losari terletak di daerah dengan infrastruktur yang berkecukupan, angka gizi kurang yang masih tinggi banyak dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kurangnya pemahaman terkait ASI Eksklusif. Wisuda Selasi menjadi satu wadah untuk meningkatkan kesadaran ibu-ibu di Losari, khususnya terkait asupan gizi dari pemberian ASI serta manfaat ASI lainnya,” demikian penjelasan Amelia Hidayah, ahli gizi tim Pencerah Nusantara yang saat ini bertugas di Kecamatan Losari.
Tahun ini, 95 bayi di Kecamatan Losari mengikuti Wisuda Selasi. Hal itu menandakan bahwa mereka sudah menerima ASI Eksklusif selama enam bulan.
Berdasarkan Survey Kesehatan Masyarakat yang dilakukan oleh tim Pencerah Nusantara di tahun 2016, baru 28 persen bayi di Kecamatan Losari yang menerima ASI Eksklusif. Padahal, ASI Eksklusif menjadi awal dari upaya pemenuhan gizi yang saat ini menjadi target prioritas pemerintah. Kementerian Kesehatan RI tengah berupaya untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif hingga 80%.