Liputan6.com, Palembang - Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan baru saja selesai menjalani kursus lisensi Pro AFC. Kendati demikian, sang pelatih Sriwijaya belum bisa mendapatkan lisensi tertinggi kepelatihan itu karena baru menjalani satu modul dari tujuh modul yang wajib dijalani.
Baca Juga
Advertisement
"Belum selesai, karena kita baru menjalani satu modul. Karena ada tujuh modul yang wajib dijalani. Modul ketujuh baru selesai dibulan April tahun 2019 baru selesai semua," kata pelatih yang akrab disapa RD itu, Senin (23/4/2018).
Lebih lanjut pelatih asal Metro, Lampung itu menceritakan pengalamannya ketika menimba ilmu di Yogyakarta bersama 23 pelatih lainnya. Dia mengatakan akan menjalani modul keempat di luar negeri setelah kompetisi berakhir nanti. Kota Madrid di Spanyol menjadi tempat yang bakal disinggahi pelatih pensiunan marinir TNI AL itu.
"Modul kedua kita akan jalani di Bogor bulan Juni nanti. Modul ketiga pas Asian Games di Bandung dan modul keempat kami mengambil di Madrid, Spanyol. Beruntung jadwalnya berbarengan setelah kompetisi selesai jadi tidak mengganggu tim Sriwijaya," katanya.
Ada Hal Baru
Meskipun belum banyak mendapatkan hal baru dari kursus yang dijalaninya, ternyata juga banyak hal baru yang dikenalkan dalam metode-metode kepelatihan sepak bola modern.
"Kalu secara teknis baru memperkenalkan agar siswa lebih proaktif. Namun juga ada hal baru seperti setiap metode melatih hampir semua metode menggunakan IT inilah hal baru yang diperlihatkan. Begitu juga dengan analisis pertandingan lebih mendetail," jelasnya.
Advertisement
Dianggap Perlu
Dia mengatakan, meskipun lisensi Pro AFC belum diterapkan di Liga Indonesia, dirinya dituntut perlu meningkatkan level kepelatihannya melalui kursus tersebut. Seperti diketahui lisensi Pro AFC baru akan diterapkan mulai tahun 2020 mendatang.
"Ya, informasinya memang seperti itu karena Malaysia juga sudah mulai menerapkan seperti itu. Begitu juga di Indonesia akan mulai diterapkan mulai tahun 2020," pungkasnya. (Indra Pratesta)