Liputan6.com, Banyuwangi - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyatakan akan mendukung penuh kerjasama pengembangan pariwisata berkelanjutan antara Banyuwangi dengan Jepang.
Hal itu diungkapkan Kanasugi saat berkomunikasi daring dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi Pendopo Banyuwangi Sabtu, (9/9/2023). Hadir pula dalam kunjungan tersebut Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi. Bupati Ipuk diketahui tengah menghadiri Konferensi Internasional ke-10 Unesco Global Geopark (UGG) di Marrakesh, Maroko mengikuti pengukuhan Geopark Ijen sebagai Global Geoparks Network alias Jaringan Global Geopark UNESCO.
Advertisement
“Selamat dan sukses untuk Bupati yang saat ini sedang mengikuti penetapan Geopark Ijen sebagai Unesco Global Geopark. Kami berharap kegiatannya berlangsung dengan baik dan lancar,” kata Kanasugi Kenji kepada Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk menjelaskan bahwa salah satu rangkaian agenda di Maroko adalah penandatanganan kerjasama pengembangan geopark antara UGG Aso Jepang dengan Geopark Ijen. Kerjasama ini dilakukan karena Aso merupakan geopark dengan lansekap kawasan gunung berapi sehingga diharapkan Geopark Ijen bisa belajar lebih banyak tentang pengembangan geopark dan lingkungan yang melingkupinya.
“Geopark Aso telah ditetapkan sejak 2015, dan tempat ini salah satu lokasi wisata yang dikembangkan secara berkelanjutan. Kami ingin belajar banyak dari Jepang,” kata Ipuk.
Jepang sendiri diketahui negara yang memiliki situs UGG dengan jumlah cukup banyak, tepatnya ada 10 situs alam yang telah ditetapkan. Untuk itu, Banyuwangi ingin belajar terkait pengelolaan situs taman bumi tersebut agar bisa bermanfaat lebih besar untuk daerah.
“Jepang sebagai negara yang sudah lebih dulu menjadi bagian jaringan global geopark network, kami ingin belajar bagaimana menjadikan geopark lebih optimal bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Ipuk.
Ditambahkan Ipuk, selama ini hubungan Jepang dan Banyuwangi sendiri sudah terjalin dengan baik. Salah satunya Jepang telah membantu pembangunan fasilitas kesehatan Rumah Bersalin di salah satu desa di Kecamatan Pesanggaran.
Bahkan, sudah lebih dari dua tahun ini Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang mendukung pengembangan program Smart Kampung Banyuwangi.
“Secara hubungan ekonomi Banyuwang juga menjadi salah satu daerah pengekspor Unagi terbesar ke Jepang. Kami berharap ke depannya akan ada sektor-sektor lainnya yang ada di Banyuwangi yang bisa melakukan ekspor ke Jepang,” harap Bupati Ipuk.
Saat di Banyuwangi, Dubes Kanasugi memuji kebersihan dan kualitas udara yang dirasakannya di Banyuwangi.
“Saya merasakan betapa enaknya udara disini dan langitnya juga biru. Saya senang sekali kunjungan ke Banyuwangi. Saya berharap bisa berkunjung kembali ke sini. Terima kasih atas sambutan yang hangat dari Banyuwangi,” kata Kanasugi.
Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menambahkan Banyuwangi memiliki banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan Jepang. Misalnya di sektor pangan, karena Jepang memenuhi kebutuhan pangannya sebesar 63 persen dari impor.
“Potensi untuk ekspor produk pertanian ke Jepang sangat besar sekali, selain Unagi. Banyuwangi bisa bekerjasama dengan koperasi pertanian Jepang. Kami siap memfasilitasi karena sudah ada kerangka perjanjiannya dan sudah dioperasikan selama ini,” imbuh Dubes Heri.
(*)