Liputan6.com, Jakarta - Timnas panjat tebing Indonesia kembali membuktikan kualitasnya menembus jajaran elite dunia dengan meraih medali perunggu di kejuaraan internasional IFSC World Cup 2018 di Moskow, 21-22 April 2018. Pencapaian lebih baik diharapkan bisa mereka torehkan saat tampil di IFSC World Cup berikutnya di China.
Dalam event di Moskow, pemanjat pelatnas Veddriq Leonardo berhasil menyumbang medali perunggu bagi Indonesia di nomor speed world record putra. "Saya senang sekali Indonesia sudah mulai bisa ‘berbicara’ di IFSC World Cup. Atlet-atlet kita sudah masuk di jajaran elit dunia.
Baca Juga
Advertisement
Dengan meraih perunggu kita sudah membuktikan bisa mengatasi lawan-lawan dari negara lain," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Faisol Riza menanggapi hasil yang diraih anak asuhnya.
Baca Juga
Sebelum Veddriq merebut perunggu, Timnas Indonesia bahkan sempat diluapi rasa gembira karena berhasil meloloskan dua wakil di babak semifinal speed world record putra. Selain Veddriq, atlet Pelatnas lain Muhammad Hinayah juga mampu menembus babak empat besar.
Sayang di partai semifinal, Veddriq kalah dengan catatan waktu 6,21 detik dibanding 5,81 detik dari atlet tuan rumah, Vladislav Deulin. Demikian pula Hinayah yang dipaksa mengakui kekalahan tipis dari pemegang rekor dunia Reza Alipourshena dari Iran dengan catatan waktu 5,81 detik berbanding 5,71 detik.
Veddriq pun harus berhadapan dengan Hinayah dalam perebutan perunggu. Dalam perebutan tempat ketiga itu, Veddriq menang setelah Hinayah melakukan false start. Juara men’s speed world record ini akhirnya diraih Reza Alipourshena dengan catatan waktu 5,82 detik dengan mengalahkan Vladislav Deulin yang mencatatkan waktu 6,81 detik di partai final.
Sektor Putri
Selain pencapaian bagus di sektor putra, sektor putri juga mulai menembus jajaran papan atas dunia setelah Aries Susanti Rahayu berhasil masuk semifinal kubu speed world record putri. Sayangnya, ia dikalahkan Luliia Kaplina dari Rusia di semifinal, dan kembali kalah dari atlet tuan rumah lain, Elen Timofeeva pada perebutan juara ketiga.
“Khusus untuk putri di nomor speed, raihan keempat sudah menunjukkan bahwa hanya atlet kita yang menjadi wakil Asia yang bisa menembus elit dunia yang mayoritas didominasi atlet-atlet dari Eropa,” tutur Riza.
Advertisement