Liputan6.com, Jakarta - Setahun sudah Yuddy Chrisnandi menjabat sebagai dubes RI di Ukraina, Armenia dan Georgia. Momen tersebut jatuh pada 21 April 2018 kemarin.
Ungkapan syukur itu ia rayakan dengan syukuran sederhana di Wisma Duta Indonesia di kawasan Klinicheskaya 11, kota Kyiv.
Advertisement
WNI dan tetangga wisma hadir memenuhi undangan dubes. Jumlah WNI di Ukraina tak banyak. Hanya sekitar 60 orang dan itu sudah termasuk keluarga besar KBRI. Setidaknya ada 20 warga Ukraina lainnya ikut merayakan acara syukuran tersebut.
Yuddy kemudian mengenang saat pertama kali menjejakan kaki di Kiev. Tepat pada Jumat 21 April 2017 lalu bersama istri dan putrinya. Langit Kiev saat itu sangat cerah. Udara sungguh bersahabat.
"Saya banyak mengikuti perkembangan Ukraina. Saat itu perasaan saya was was, konon negara ini masuk kategori merah alias berbahaya," ungkap Yuddy Chrisnandi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Tapi semua kekhawatiran itu pupus. Menurut Yuddy, senyum wajah wajah orang Ukraina yang tulus ditambah kehangatan sambutan keluarga KBRI saat memasuki wisma duta membuatnya sangat nyaman.
"Semua anggapan dan persepsi negatif tentang info info Ukraina hilang seketika. Suasananya menyenangkan. Keyakinan saya benar. Tugas sebagai dubes ini adalah amanah dan kehormatan yang dipercayakan negara kepada saya," gumam Yuddy Chrisnandi ketika itu.
Acara syukuran yang berlangsung sejak pukul 12 siang hingga pukul 4 sore di halaman wisma duta makin meriah dengan munculnya keluarga besar KBRI mendeklamasikan puisi yang bertemakan RA Kartini. Puisi tersebut ditulis masing masing oleh keluarga KBRI sekaligus dilombakan.
Riwayat Kartini
Sebelumnya Ayesa putri Yuddy Chrisnandi membacakan riwayat hidup singkat RA Kartini. "Akhirnya kami jadi tahu apa dan siapa RA Kartini, beliau pejuang emansipasi kaum perempuan," kata Shasa seorang warga Ukraina yang turut hadir.
Acara makin semarak dengan penampilan pemusik dari Ukraina, Sergie. Dia memboyong alat musik tradisional Ukraina, sejenis kulintang. Selomia putrinya yang berusia 14 tahun bermain bass. Istri dan anaknya yang lain juga memainkan alat alat musik Ukraina.
Dan yang mengharukan, Sergie membawakan dengan apik lagu ciptaan Bu Kasur, dengan lirik pada hari minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa kududuk di muka.
Hentakan iramanya membuat hadirin bergembira dan bergoyang. Beberapa di antaranya ikut bernyanyi. Yuddy sendiri spontan ikut bergabung mengiringi dengan gitar.
Tentang keluarga Sergie ini Yuddy punya cerita tersendiri. Suatu hari saat awal bertugas sebagai dubes Yuddy jalan jalan di taman yang bernama Golden Gate. Taman di pusat kota itu tepat berada di samping gereja Zolotovoritska.
Yuddy menyaksikan ada keluarga yang terdiri dari suami, istri dan lima anak bermain musik. Yuddy kemudian mendekati dan berkenalan.
Sejak itulah persahabatan Yuddy dan keluarga Sergie terjalin. Setidaknya sudah empat kali keluarga Sergi tampil bermusik baik di wisma duta maupun di KBRI.
Melengkapi acara syukuran, dihidangkan aneka kuliner Indonesia yang disiapkan Velly Elvira Chrisnandi. Tersaji antara lain, sop iga, tahu goreng, tumis buncis wortel, gulai cumi dan ayam bakar. Semua menikmati dengan lahap dalam balutan pakaian khas daerah Indonesia untuk wanita dan batik untuk kaum pria.
Itulah cara Yuddy mensyukuri setahun tugasnya sebagai dubes dengan membangun suasana rumah kebersamaan keluarga KBRI dan warga Ukraina.
Advertisement