Liputan6.com, Jakarta Program pemberantasan malaria terus dilakukan di Indonesia. Hal ini demi mendukung target mengakhiri malaria pada tahun 2030.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan Jane Soepardi mengungkapkan, pemerintah juga berkomitmen untuk mengeliminasi malaria.
Advertisement
"Komitmen pemerintah dilakukan pertama kali pada masa pemerintahan Soekarno. Tahun 1959, ada pembasmian malaria dan penyemprotan insektisida DDT (Dichloro-diphenyl Tricholoethane) di Yogyakarta. Lalu Susilo Bambang Yudhoyono juga gencarkan eliminasi malaria tahun 2009," kata Jane dalam konferensi pers Hari Malaria Sedunia 2018 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Dalam pertemuan kepala negara se-Asia Pasifik pada 2014, Presiden Joko Widodo mengucapkan, kawasan Asia Tenggara (khususnya Indonesia) harus bebas malaria tahun 2030.
Saksikan juga video menarik berikut:
Kemajuan eliminasi malaria
Kemajuan eliminasi malaria dapat dilihat dari kabupaten/kota. Dari data Kementerian Kesehatan, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia. Pada 2016 ada 247 kabupaten/kota yang bebas malaria.
Pada tahun 2017, ada 266 kabupaten/kota. Jumlah eliminasi malaria tahun 2018 meningkat jadi 285 kabupaten/kota.
Eliminasi malaria, tambah Jane, berarti tidak ada lagi kasus malaria. Kalau pun ada kasus, malaria tersebut dapat ditangani dan tidak menyebar.
Advertisement