Indonesia Bagian Timur Masih Tinggi Endemis Malaria

Kawasan timur Indonesia, terutama di tiga provinsi, masih memiliki kasus endemis malaria yang tinggi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Apr 2018, 19:00 WIB
Kawasan timur Indonesia, terutama di tiga provinsi, masih memiliki kasus endemis malaria yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Kawasan timur Indonesia masih memiliki kasus endemis malaria yang tinggi. Endemis tinggi malaria berarti penularan dan penyebaran malaria masih menyebar dan belum dapat ditekan sepenuhnya. Jika dibuat pemetaan, kawasan endemis malaria berwarna merah (zona merah).

Pada konferensi pers Hari Malaria Sedunia 2018, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan Jane Soepardi, menyebutkan tiga provinsi dengan kasus malaria tertinggi di Indonesia.

"Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat termasuk zona merah. Endemis malarianya masih sangat tinggi," kata Jane di Kementerian Kesehatan, Jakarta pada Senin (23/4/2018).

Data Kementerian Kesehatan terkait malaria tersebut diambil pada tahun 2017. Sebanyak 21 dari 29 kabupaten/kota di Papua rawan kasus malaria. Di Nusa Tenggara Timur, ada 7 dari 22 kabupaten/kota yang endemis malaria. Dari 13 kabupaten/kota di Papua Barat, ada 6 kabupaten/kota yang endemis malaria.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Area bebas malaria

Konferensi pers Hari Malaria Sedunia, Senin (23/4/2018). (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Walaupun provinsi di kawasan Indonesia Timur masih zona merah malaria, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di area yang sudah masuk kategori bebas malaria.

Laporan terakhir kasus malaria mengungkap, 72 persen penduduk Indonesia sudah tinggal di area bebas malaria.

"Di DKI Jakarta, Bali, Jawa Timur sudah bebas malaria," Jane menambahkan.

Untuk kawasan lain, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra sudah rendah tingkat eliminasi malaria.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya