Liputan6.com, Jakarta - Membangun startup tak cuma memerlukan ide cemerlang untuk menghadirkan inovasi, tapi juga trik untuk memasarkannya agar bisa dikenal banyak orang.
Kemudian fase lain yang juga tak perlu dilewatkan adalah pitching investor. Tujuannya, tak lain dan tak bukan untuk memikat hati investor agar bersedia membiayai kebutuhan operasional startup yang sedang kamu bangun.
Topik ini pula yang menjadi fokus pembahasan Fajar Anugerah selaku Managing Partner Kinara Indonesia di The NextDev Academy 2018.
Baca Juga
Advertisement
Saat membawakan materi bertajuk “Pitching Hacks! How to Pitch to Investor”, amat membanggakan karena Fajar mendapati fakta unik.
Mayoritas peserta The NextDev Academy 2018 ternyata sudah pernah melakukan Pitching Investor. Bahkan ada yang melakukannya di hadapan calon investor sebanyak 50 kali! Luar biasa, bukan?
Meski begitu, antusiasme para peserta dalam menyimak materi yang dibawakan oleh Fajar tak berkurang sedikit pun. Mereka tetap memperhatikan dengan baik apa yang dibagikan oleh pria berkacamata tersebut, seperti apa saja yang dilakukan agar proses pitching bisa efektif dan efisien.
"Hal utama yang dibutuhkan adalah memahami kepada siapa mereka (startup company) menyampaikan pitch. Ini harus disesuaikan dengan ketertarikan dari orang yang diajak bicara," ujar Fajar, Sabtu 21 April 2018.
Biasakan Diri Melakukan Pitching
Yang kedua, para peserta The NextDev 2018 dihimbau agar terus mencoba membiasakan diri melakukan pitching dalam waktu terbatas tapi tetap jelas. Tak perlu memaksakan diri untuk menyampaikan semuanya, sehingga terkesan terburu-buru.
Tentu saja teori saja tidak cukup. Maka dari itu, kemudian Fajar menantang para peserta untuk membuat presentasi ke investor dalam waktu singkat maksimal 15 slide presentasi.
Salah satu yang mencoba melakukan praktek pitching adalah startup I Care. Dalam waktu kurang dari dua menit, Fajar menilai bahwa materi yang disampaikan mereka cukup menarik untuk diteruskan ke investor.
"Tone warna sudah selaras dan tak terlalu banyak warna, dan tidak banyak kata. Ini penting karena mempengaruhi psikologis manusia. Makin banyak tulisan makin butuh waktu lama memproses informasi yang disampaikan," terang Fajar.
Reporter: Stella Maris
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement