Jabat Tangan Erat Pertanda Otot Kuat dan Otak Sehat

Cek apakah genggaman Anda saat berjabat tangan kuat atau lemah. Kalau tidak erat berhati-hatilan akan risiko penyakit.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Apr 2018, 19:00 WIB
Presiden Indonesia Jokowi bersalaman dengan tetua Maori saat upacara penyambutan di Government House di Wellington, Selandia Baru (19/3). Jokowi ke Government House untuk bertemu Gubernur Jenderal Selandia Baru Sir David Gascoigne. (AFP/Marty Melville)

Liputan6.com, Jakarta Cobalah berjabat tangan dengan orang lain. Periksalah apakah Anda memiliki jabat tangan yang kuat.

Pasalnya, orang-orang yang memiliki cara jabat tangan yang kuat dan erat, dianggap memiliki ingatan yang lebih baik dan lebih cerdas.

Dilansir dari New York Post pada Selasa (24/4/2018), peneliti mengatakan bahwa kekuatan otot yang diukur dari genggaman tangan, merupakan indikasi seberapa sehat otak kita.

Analisis Universitas Manchester, Inggris pada 475.397 orang dari seluruh Britania Raya menemukan, mereka yang lebih kuat di segala usia memiliki performa lebih baik dalam setiap tes fungsi otak. Termasuk kecepatan reaksi, pemecahan masalah, dan memori.

Hasil yang diterbitkan dalam jurnal Schizophrenia Bulletin, bisa bermanfaat bagi proses rekrutmen tenaga kerja, untuk mencari tahu kemampuan otak seseorang dari cara berjabat tangan.

Sementara, jabat tangan yang lemah memiliki kaitan dengan risiko kematian dan penyakit jantung yang lebih tinggi, serta pikun dan patah tulang pada lansia.

Penelitian tersebut juga memperhitungkan perbedaan usia, jenis kelamin, berat badan, dan pendidikan.

Simak juga video menarik berikut ini: 


Otot Kuat Otak Sehat

Ilustrasi angkat beban (iStockphoto)

Kelompok peneliti tersebut, saat ini sedang mencari tahu apakah latihan di gym atau mengangkat beban di rumah dapat meningkatkan kekuatan otak.

Pimpinan studi tersebut, Dr. Joseph Firth mengatakan, "kami bisa melihat hubungan yang jelas antara kekuatan otot dan kesehatan otak."

"Apa yang kami butuhkan sekarang adalah lebih banyak studi untuk menguji, apakah kita benar-benar bisa membuat otak kita lebih sehat, dengan melakukan hal-hal yang membuat otot lebih kuat. Seperti latihan beban," ujar Firth.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya