Disebut Dapat Bantuan Gaib, Deddy-Dedi Tegaskan Tak Didukung Paranormal

Beredar kabar dukungan dari Paguyuban Paranormal Jabar sampai memberikan bantuan gaib untuk memenangkan pasangan Deddy-Dedi, tapi itu merupakan kabar bohong (hoaks).

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2018, 13:17 WIB
Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi berpose bersama. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta - Paguyuban Paranormal Jawa Barat disebut-sebut menyatakan dukungannya kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Namun, Tim Gabungan Pemenangan Deddy-Dedi menyatakan tidak ada dukungan tersebut.

"Saya justru baru mendengar ada paguyuban itu. Saya khawatir kemunculan organisasi dadakan ini pesanan dari pihak lain," kata Wakil Sekretaris Tim Gabungan Pemenangan Deddy-Dedi, Asep Suparman di Purwakarta, Senin (24/4/2018).

Ia menyatakan, beredarnya kabar dukungan dari Paguyuban Paranormal Jawa Barat sampai memberikan bantuan gaib untuk memenangkan pasangan Deddy-Dedi merupakan kabar bohong. Pihaknya meminta masyarakat tidak mudah terhasut atas beredarnya hoaks tersebut.

Menurut dia, beredarnya kabar bohong itu dapat merusak sportivitas demokrasi pada Pilkada Jabar 2018. Secara organisasi, dirinya memastikan paguyuban tersebut tidak pernah ada.

 


Jaga Iklim Demokrasi

Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi mendaftar diri di KPUD Jawa Barat. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Pihaknya mengingatkan agar seluruh pasangan calon yang maju pada Pilgub Jabar menjaga iklim demokrasi yang kondusif. Pendidikan politik jauh lebih penting dibandingkan sekadar melemparkan isu yang meresahkan publik.

"Lebih baik kita menjaga kondusivitas. Saya yakin seluruh pasangan calon beserta tim menjunjung tinggi sportivitas. Saya juga yakin semuanya tidak menghalalkan segala cara," kata dia seperti dilansir Antara.

Koordinator Umum Lembaga Pecinta Pilkada Damai, Rully Alfiady, mengatakan fenomena penyebaran hoaks merupakan pelajaran buruk bagi demokrasi. Karena itu, dirinya berharap agar segala bentuk penyebaran kabar yang tidak benar itu dihentikan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya