Liputan6.com, Bekasi - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kamil berkomitmen meningkatkan kesejateraan guru honorer di wilayahnya melalui sejumlah strategi.
"Persoalan yang terjadi di Jawa Barat saat ini adalah kekurangan guru, sehingga banyak guru berstatus honorer. Saya ingin mengurangi beban harian guru tersebut," ujar Ridwan Kamil, Selasa (24/4/2018).
Advertisement
Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat berdialog dengan perwakilan guru non-ASN di Kota Bekasi, Jawa Barat. Menurutnya, salah satu strateginya berupa peningkatkan status yang level yang lebih jelas.
Pemerintah pusat, kata pria yang karib disapa Kang Emil ini, diminta untuk tidak memukul rata moratorium penerimaan guru ASN di Indonesia. Sebab, wilayah Jawa Barat sangat luas dengan jumlah penduduk yang mencapai 48 juta jiwa.
"Jika ada penerimaan guru PNS, saya akan berjuang keras. Kami minta pemerintah pusat jangan menyamaratakan dengan daerah lain, karena penduduk Jawa Barat sangat padat, kalau ada (penerimaan formasi guru ASN) prioritaskan di Jawa Barat," ucap Ridwan Kamil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perlu Subsidi
Emil mengatakan perlunya sejumlah subsisdi mengurangi pengeluaran rutin kebutuhan guru honorer sehingga bisa menabung.
"Guru ini butuh subsidi berupa transportasi, rumah, gratis bersekolah, dan lainnya. Ini bisa meminimalisasi pengeluaran dan ujung-ujungnya meningkatkan kesejahteraan, karena bisa menabung lebih banyak," kata pria yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum ini, seperti dilansir Antara.
Selama ini, menurut Emil, guru honorer hanya mengandalkan penghasilan yang diberikan oleh pihak sekolah menggunakan dana operasional sekolah dengan nominal yang tidak besar.
"Tak sedikit, guru honor meskipun sudah mengabdi puluhan tahun masih mencari penghasilan sampingan seperti mengojek, berdagang, dan lainnya. Guru ini harus jelas, status dalam bentuk apapun harus jelas," tegas Emil.
Advertisement