Rupiah Menguat, IHSG Tergelincir 1,24 Persen

IHSG tersungkur 78,51 poin atau 1,24 persen ke level 6.229,635 pada penutupan perdagangan saham hari ini (24/4/2018).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Apr 2018, 16:19 WIB
IHSG di BEI (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini (24/4/2018). Hampir seluruh sektor saham melemah, sementara nilai tukar rupiah sedikit terangkat ke level 13.883 per dolar Amerika Serikat (AS).

IHSG tersungkur 78,51 poin atau 1,24 persen ke level 6.229,635. Begitupun dengan indeks saham LQ45 yang merosot 1,61 persen.

Sebanyak 254 saham anjlok, dan 108 saham stagnan. Sedangkan 125 saham mengalami penguatan. Total transaksi perdagangan saham hari ini tercatat sebanyak 381.292 kali dengan volume 11,3 miliar saham senilai Rp 7,2 triliun.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar dengan nilai Rp 658,10 miliar. Posisi nilai tukar rupiah sedikit menguat ke level 13.883 per dolar AS.

Padahal mengutip Bloomberg, rupiah tadi pagi dibuka di angka 13.921 per dolar AS atau menguat. Namun nilai tukar rupiah kembali melemah hingga menyentuh level 13.976 per dolar AS. Posisi ini merupakan pelemahan terburuk sejak 2016.

Nyaris seluruh sektor saham tergelincir. Pelemahan paling dalam adalah sektor saham consumer goods sebesar 2,37 persen. Disusul sektor saham manufaktur yang anjlok 1,87 persen, dan pertambangan melorot 1,70 persen.

Sedangkan sektor saham infrastruktur terpantau mendaki sebesar 1,03 persen dan sektor saham pertanian yang menguat sebesar 0,37 persen.

Adapun saham-saham yang menukik tajam, yakni saham BUVA jeblok 18,97 persen, saham INPS turun 17,31 persen, dan saham KDSI melemah 9,90 persen.

Sementara saham-saham yang menghijau, di antaranya LPPS dengan penguatan signifikan 34,26 persen, saham OASA yang melaju 24 persen, dan saham BIMA melesat 21,65 persen.

Di bursa saham Asia, indeks utama bergerak bervariasi. Indeks saham Hang Seng Hong Kong mencatatkan penguatan tajam sebesar 1,26 persen, indeks saham Nikkei Jepang naik 0,86 persen, indeks saham Shanghai China terkerek naik 1,99 persen, serta indeks saham Strait Times naik 0,14 persen.

Sedangkan indeks saham Kospi Korea Selatan merosot 0,40 persen, indeks saham Thailand melemah 0,21 persen, dan indeks saham Taiwan anjlok 1,10 persen.


Pembukaan Perdagangan Sesi I

Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada pembukaan perdagangan hari ini. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (24/4/2018), IHSG menguat 0,09 persen atau 5,5 persen ke posisi 6.313,72. Penguatan berlanjut hingga pembukaan yang naik 3,20 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.311,35.

Indeks saham LQ45 naik 0,02 persen ke posisi 1.027,67. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Sebanyak 89 saham dan membawa IHSG ke zona hijau. Sebanyak 43 saham melemah dan 109 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.316,70 dan terendah 6.308,9.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.459 dengan volume perdagangan saham 110,7 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 156 miliar.

Investor asing jual saham Rp 9,03 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) makin menguat ke posisi Rp 13.894.

Adapun sektor saham yang menguat antara lain infrastruktur sebesar 0,68 persen. Diikuti keuangan sebesar 0,11 persen dan industri dasar 0.15.

Sementara sektor saham yang melemah, antara lain aneka industri yang turun 0,72 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan melemah 0,28 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,17 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BIMA naik 16,49 persen ke posisi Rp 113, saham CANI menanjak 15,62 persen ke posisi Rp 296 per saham, dan saham RAJA melonjak 8,27 persen ke posisi Rp 720 per saham.

Adapun saham-saham yang melemah antara lain saham TIFA turun 3,81 persen ke posisi Rp 43, saham PTRO turun 3,77 persen ke posisi Rp 2300 per saham, dan saham BIKA tergelincir 3,23 persen ke level Rp 300.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya