Liputan6.com, Semarang - Berniat menguji ilmu kanuragan yang dimilikinya, Sadikin Umasangadji, 34, tewas di tangan rekannya sendiri. Warga Kota Semarang tersebut meregang nyawa usai ditusuk pisau pada bagian perut.
Korban tewas di tangan teman satu kostnya yang bernama Hamsir Galilea. Sama seperti Sadikin, lelaki kelahiran 26 tahun silam itu berasal dari Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Ia saat ini diamankan oleh aparat kepolisian sektor Ngaliyan.
Kapolsek Ngaliyan, Kompol Donny Eko Listianto membeberkan kronologi insiden berdarah itu. Menurutnya, pelaku mengaku tidak berniat sama sekali menusuk apalagi membunuh korban.
Baca Juga
Advertisement
"Awalnya, korban diketahui sedang berada di SK (Sunan Kuning) bersama teman-temannya pada Sabtu (21/4/2018) malam harinya," ujar Donny saat gelar perkara di markasnya.
Kemudian, lanjutnya, Sadikin pulang ke kostnya di daerah Jalan Untung Suropati, Kelurahan Kalipancur Ngaliyan pada Minggu dini harinya sekitar pukul 02.30 WIB dengan sejumlah botol minuman keras.
Disebutkan Kapolsek, botol-botol miras yang dibawa korban memang untuk diminum oleh teman-teman satu kosnya, termasuk salah satunya Hamsir. Sementara pelaku sendiri mengaku tak ikut ke SK.
"Saya tidak ikut saat ke sana (SK). Hanya dibawakan miras untuk diminum oleh teman-teman di kos. Seketika kami semua mabuk dan teler," katanya saat ditanya wartawan.
Setelah minum-minum, hari pun beranjak pagi. Sekitar pukul 05.30 WIB, lanjut Hamsir, korban beranjak ke dapur untuk memasak mie instan. Tak selang berapa lama, dipanggilah dirinya untuk ke dapur oleh Sadikin.
"Saya dipanggil waktu masih tidur dan saya kebangun. Saat di dapur dia (korban) mulai ngomong tidak karuan dan memberikan pisau ke saya," lanjut Hamsir.
Hamsir yang mengaku masih setengah bingung, kemudian diminta pelaku menusuk dirinya. Alasannya, Sadikin ingin menguji ilmu kebal. Meski demikian, Hamsir sempat menolak permintaan aneh dari teman satu kosnya itu.
Baca berita menarik lainnya di JawaPos.com di sini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ada Miras di Balik Tes Ilmu Kebal?
Meski berkali-kali menolak, pelaku akhirnya terpancing. Lantaran korban mulai membawa-bawa nama marga Hamsir. "Dia bilang begini, 'Marga kau Gailea kan, masa menusuk saja tak berani'," terang Hamsir.
Membawa-bawa nama marga atau keturunan seperti yang dilakukan Sadikin, menurut Hamsir adalah sesuatu yang sangat pribadi sehingga sama saja seperti melecehkan.
"Terpancing emosi saya, akhirnya saya turuti dan menusuknya. Banyak darah yang keluar dan saya mulai panik," imbuhnya.
Sadikin yang masih kala itu bersimbah darah karena dada kirinya ditusuk pisau langsung dibawa Hamsir ke kamarnya. Dengan bajunya, pelaku pun mencoba mengelapi darah di lantai dan tubuh korban.
"Lalu saya buang pisau dan baju kena darah tadi ke sungai. Setelah itu, saya langsung menyerahkan diri ke polisi karena bingung," ucapnya.
Kompol Donny Eko Listianto kembali menjelaskan, pelaku saat itu menyerahkan diri ke Polsek Semarang Barat. "Atas kejadian ini kami mengamankan barang bukti berupa pisau sepanjang 25 cm beserta kaos-kaos terkena bercak darah tadi," katanya.
Donny mengungkapkan bahwa peristiwa ini diakibatkan karena adanya pengaruh miras. "Bisa jadi karena miras. Sama-sama setengah sadar. Jadi, pelaku tetap akan kena pidana,"
Atas kejadian ini, pelaku akan dikenakan Pasal 338 KHUP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
Advertisement