Liputan6.com, Roma - Sebuah aksi unik nan berkesan kembali dilakukan oleh Paus Fransiskus, yakni memesan ribuan es krim untuk dibagikan ke orang miskin dan para tuna wisma.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglia, merayakan St. George's Day dengan mengasihi 'mereka yang membutuhkan' di kota Roma.
Dikutip dari Independent.co.uk, Rabu (25/4/2018), Paus membeli 3.000 porsi gelato untuk dibagikan ke dapur umum dan penampungan tuna wisma di seluruh area kota Roma pada Senin, 23 April 2018.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu sejak lama dikenal menyukai kudapan manis, termasuk dulce de leche -- salah satu camilan manis khas Argentina -- yang menjadi favoritnya.
Baca Juga
Advertisement
Di salah satu dapur umum yang dikelola oleh lembaga amal Karitas Vatikan, Paus membagikan gelato vanilla dengan siraman saus cokelat, sebagai sajian penutup makan siang.
Sejak kepemimpinannya, Paus Fransiskus sering memberi perhatian khusus kepada kelompok miskin dan tuna wisma di seantero kota Roma.
Ia pernah beberapa kali mengundang mereka untuk makan siang bersama, menonton konser, dan mengunjungi museum di Vatikan.
Tidak ketinggalan, Paus juga cukup sering membagikan kantung tidur, lokasi mandi gratis, layanan potong rambut, hingga cuci pakaian untuk para tuna wisma.
Pada perayaan ulang tahunnya yang ke-80, Paus Fransiskus mengundang delapan orang tuna wisma untuk menikmati sarapan di Vatikan, di mana mereka berkesempatan mencicipi aneka kue khas Argentina.
Awal bulan ini, Paus juga sempat berpendapat bahwa memberikan perhatian kepada imigran dan masyarakat miskin, sama sucinya dengan upaya menentang praktik aborsi.
Ia bahkan sempat beradu pendapat tentang isu tersebut dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, seraya menyebutn imigran sebagai bagian penting dari tugas sucinya sebagai Paus.
Simak video pilihan berikut:
Paus Fransiskus Membasuh Kaki Narapidana
Sementara itu, pada akhir bulan lalu, Paus Fransiskus sempat menarik perhatian khalayak luas karena membasuh kaki para tahanan di penjara Roma, Italia.
Tak pandang bulu, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini rela bersimpuh di hadapan narapidana, membersihkan dan mencium kaki mereka, termasuk dua orang Muslim, seorang Kristen Ortodoks dan seorang Buddha.
Ritual tersebut dilakukan Paus Fransiskus sebagai bagian dari perayaan Kamis Putih. Saat itu, ia memilih untuk mendatangi penjara khusus pria, Regina Coeli.
"Setiap orang selalu memiliki kesempatan untuk mengubah hidupnya dan orang lain tak berhak mendikte," kata Paus Fransiskus di depan para narapidana, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Ini adalah keempat kalinya Paus Fransiskus merayakan Misa Kudus di penjara Italia, sejak ia dilantik pada 13 Maret 2013.
"Saya harap, dengan menjenguk orang sakit, mendatangi penjara, bisa membuat mereka merasa bahwa harapan dari rehabilitasi masih ada, itulah yang diajarkan Gereja," ucapnya.
Tahun ini, 12 narapidana yang kakinya dibasuh oleh Paus Fransiskus. Mereka berasal dari Italia, Filipina, Maroko, Kolombia, Moldova, Sierra Leone dan Nigeria.
Ritual basuh kaki, yang dilakukan setiap tahun pada Maundy atau Kamis Suci, dimaksudkan untuk memperingati Perjamuan Terakhir Yesus Kristus dengan para pengikutnya.
Dalam tradisi Kristen dikatakan bahwa Yesus telah membasuh kaki mereka sebelum jamuan makan dimulai, dengan sikap rendah hati.
"Aku orang berdosa sepertimu, tetapi hari ini aku mewakili Yesus... Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tidak pernah lelah memaafkan kita," sebut Paus Fransiskus.
Advertisement