Taktik Kuno Liverpool Lumpuhkan AS Roma

Hingga 80 menit pertandingan, Liverpool berhasil mencetak lima gol ke gawang AS Roma.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 25 Apr 2018, 10:30 WIB
Gelandang Liverpool, James Milner, berebut bola dengan gelandang AS Roma, Alessandro Florenzi, pada leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Selasa (24/4/2018). Liverpool menang 5-2 atas AS Roma. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool menang 5-2 atas AS Roma di Anfield Stadium, Selasa (24/4/2018) atau Rabu dini hari WIB pada leg pertama semifinal Liga Champions. Sayangnya, performa cemerlang The Reds, julukan Liverpool, hanya bertahan selama 80 menit.

Hingga 80 menit pertandingan, Liverpool berhasil mencetak lima gol melalui Mohamed Salah (dua gol), Roberto Firmino (dua gol), dan Sadio Mane. Namun di 10 menit terakhir, AS Roma berhasil mengoyak gawang Liverpool.

Tak hanya sekali, AS Roma berhasil menjebol gawang Liverpool hingga dua kali melalui Edin Dzeko dan eksekusi penalti Diego Perotti. Usai pertandingan, kapten AS Roma, Daniele De Rossi mengatakan, timnya kalah dari permainan kuno The Reds, julukan Liverpool.

"Liverpool sangat kuat. Mereka melakukannya dengan sangat baik. Namun, kami juga main bagus selama 20-25 menit awal," kata De Rossi, dikutip dari Football Italia.

"Mereka melakukan bola panjang terus-menerus, dari semua area di lapangan. Sulit menutup ruang ketika ada pemain yang lebih cepat dari Anda. Liverpool berhasil melewati lini pertahanan dengan mudah dengan taktik kuno itu. Kami tidak bisa mencegat taktik mereka," ujarnya menambahkan.


Hancur Total

Pemain Liverpool, Sadio Mane mencetak gol ke gawang AS Roma pada laga leg pertama semifinal Liga Champions 2017-2018 di Anfield, Selasa (24/4). Liverpool mengalahkan AS Roma di kandang sendiri dengan skor 5-2. (AP/Dave Thompson)

De Rossi melanjutkan, bola-bola panjang yang dikombinasikan kecepatan pemain Liverpool membuat taktik AS Roma berantakan. Bahkan, dia mengakui permainan AS Roma lebih buruk kala kalah 1-4 di kandang Barcelona pada leg pertama perempat final Liga Champions.

"Ketika bermain di Camp Nou, kami masih bisa mengikuti permainan Barcelona dan berhasil mematahkannya. Di Anfield, kami mengalami kehancuran total. Liverpoll benar-benar beda dengan Barcelona," kata gelandang asal Italia tersebut.

"Jika kami tahu sebelumnya, mungkin kami bisa melakukan pencegahan. Namun, kami masih percaya bisa membalikkan keadaan di depan fans," ujar De Rossi menegaskan.


Catatan Buruk AS Roma

Kekalahan di Anfield Stadium membuat AS Roma mengulangi catatan tiga tahun silam. Ini menjadi kekalahan pertama AS Roma dengan kebobolan lima gol atau lebih di semua ajang sejak November 2015. Saat itu, I Giallorossi takluk 1-6 dari Barcelona.

Meski kalah, AS Roma masih berpeluang lolos ke final Liga Champions 2017-2018. Syaratnya, Daniele De Rossi dan kawan-kawan wajib menang dengan selisih tiga gol atau lebih pada laga leg kedua di Stadio Olimpico, Rabu (2/5/2018).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya