Waskita Dapat Utang Rp 1,5 Triliun untuk Bangun Proyek Tol Cinere-Serpong

Waskita Karya mendapat pinjaman dari perbankan senilai Rp 1,5 triliun untuk mendani proyek tol Cinere-Serpong.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Apr 2018, 11:20 WIB
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menandatangani perjanjian kredit sebesar Rp 1,5 triliun dengan tiga perbankan, yakni DBS Bank & PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan KEB Hana Bank. Pinjaman tersebut untuk mendanai pembangunan proyek jalan tol Cinere-Serpong. 

Direktur Keuangan dan Strategi Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan, kredit ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol Cinere-Serpong. Proyek tersebut akan dipercepat penyelesaiannya dan ditargetkan selesai akhir 2018. Sementara tenor pinjaman tersebut 1,5 tahun.

“Dana ini (Rp 1,5 triliun) akan menjadi salah satu alternatif pendanaan untuk membangun ruas jalan tol Cinere-Serpong yang sedang dikerjakan Waskita,” jelas Haris dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (25/4/2018). 

Sebagai informasi proyek jalan tol Cinere-Serpong membentang sepanjang 10,14 kilometer (km). Proyek tersebut diperoleh Waskita Karya pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,39 triliun. Progres pengerjaannya sampai saat ini sudah mencapai 22,68 persen yang mencakup pekerjaan struktur, pekerjaan tanah, dan pekerjaan perkerasan. Sedangkan untuk progres pembebasan lahan sudah mencapai 60,9 persen. 

Asal tahu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membukukan kenaikan laba bersih empat kali lipat pada kuartal I 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengungkapkan, dalam tiga bulan pertama 2018, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mampu membukukan laba bersih Rp 1,736 triliun.

"Sedangkan pada tiga bulan pertama 2017 tercatat Rp 426 miliar," jelas dia.

 

 


Proyek Waskita Karya

Tol Ngawi-Kertosono (Dok Foto: Website Kementerian PUPR)

I Gusti Ngurah Putra melanjutkan, pada kuartal I 2018 Waskita Karya telah menyelesaikan Proyek Bendungan Raknamo di NTT, Proyek Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar Tahap I dan Paket 2 Ruas Sidomulyo – Kotabaru khususnya gate to gate Lematang – Kotabaru, dan Jalan Tol Ngawi – Kertosono sepanjang 87 kilometer.

Hal ini mengindikasikan berjalannya agenda pembangunan nasional dengan Waskita turut menggarap sejumlah proyek strategis nasional.

Selanjutnya beberapa proyek yang akan diselesaikan Waskita Karya pada 2018 ini adalah Proyek LRT Palembang sepanjang 23,4 kilometer, Proyek Tol Pasuruan – Probolinggo sepanjang 31 kilometer, Proyek Tol Pemalang – Batang sepanjang 39 kilometer dan Proyek Tol Solo – Ngawi sepanjang 90 kilometer.

Selain itu juga Proyek Tol Semarang – Batang sepanjang 75 kilometer, Proyek Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi sepanjang 62 kilometer dan Proyek Tol Pejagan – Pemalang sepanjang 57 kilometer di mana Seksi 1 dan 2 sudah beroperasi.

Dalam menyelesaikan proyek-proyek tersebut, Waskita Karya berupaya keras dengan mengukuhkan komitmen seluruh insan Waskita terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, dan Mutu (K3LM) melalui perbaikan Standard Operating Procedure (SOP) , metode kerja, dan peningkatan disiplin para pegawai.

I Gusti Ngurah Putra mengungkapkan bahwa Waskita terus berkomitmen untuk mengedepankan aspek K3LM, kemampuan sumber daya manusia dan standar operasional bermutu tinggi yang didasari prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

“Akselerasi pertumbuhan harus berjalan seiringan dengan governance yang baik,” tegasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya