PSI: Hoaks Jadi Tantangan Terbesar Jokowi pada Pilpres 2019

Ada beberapa kabar bohong yang sudah berembus terkait pemerintahan Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2018, 11:36 WIB
Presiden Jokowi menaiki mobil komando untuk melakukan inspeksi pasukan saat apel bersama Wanita TNI, Polwan dan segenap wanita komponen bangsa di Silang Monas, Jakarta, Rabu (25/4). Apel digelar memperingati Hari Kartini 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman mengungkapkan ancaman terbesar bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Ia menilai tantangan itu adalah berita hoaks.

"Ancaman terbesar kini adalah menangkis berbagai kabar bohong yang beredar luas melalui media sosial seperti isu serbuan tenaga kerja asal Cina ke Indonesia, atau soal utang luar negeri dan kesenjangan sosial yang dibingkai dalam perspektif SARA," kata Andy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/4/2018).

Menurutnya, dalam beberapa survei elektabilitas Jokowi terus melonjak. Hal itu, kata dia, menjadi bukti Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki kualitas kepemimpinan.

"Ini adalah bukti bahwa masyarakat puas terhadap hasil kerja Presiden Jokowi," ia menambahkan.

Andy menuturkan, media sosial memiliki peranan yang cukup besar dalam menyebarkan berita hoaks. Karena itu sebagai partai pendukung Jokowi, PSI akan berusaha meminimalisir pemberitaan hoaks terhadap Jokowi melalui pemberitaan di media konvensional.

 


Mendidik Publik

Presiden Jokowi berdialog dengan konten kreator dan Influencer di Istana Bogor. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

"Kampanye melawan hoax yang ditujukan kepada Jokowi adalah upaya PSI untuk memenangkan Jokowi, sekaligus mendidik publik agar kritis dalam membaca pesan di media sosial," ucapnya.

Sebelumnya, Survei Litbang Kompas terbaru dalam enam bulan terakhir elektabilitas Jokowi naik dari 46,3 persen menjadi 55,9 persen. Sedangkan calon pesaingnya, Prabowo Subianto, berada di angka 14,4 persen.

 

Reporter: Sania Masabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya