Wu Chi-kai mendemonstrasikan bagaimana membuat neon sign selama wawancara dengan AFP di Hong Kong (16/4). Wu Chi-kai merupakan salah satu pengrajin neon sign yang tersisa dari jenisnya di Hong Kong. (AFP Photo/Philip Fong)
Wu Chi-kai mendemonstrasikan bagaimana membuat neon sign selama wawancara dengan AFP di Hong Kong (16/4). Kota Hong Kong tidak pernah benar-benar kehilangan kegelapannya berkat cahaya 24 jam dari segudang neon sign. (AFP Photo/Philip Fong)
Wu Chi-kai melihat salah satu karyanya selama wawancara dengan AFP di Hong Kong (16/4). Wu Chi-kai merupakan salah satu pengrajin neon sign yang tersisa dari jenisnya di Hong Kong. (AFP Photo/Philip Fong)
Salah satu karyanya Wu Chi-kai terlihat selama wawancara dengan AFP di Hong Kong (16/4). Wu Chi-kai merupakan salah satu pengrajin neon sign yang tersisa dari jenisnya di Hong Kong. (AFP Photo/Philip Fong)
Wu Chi-kai mendemonstrasikan bagaimana membuat neon sign selama wawancara dengan AFP di Hong Kong (16/4). Wu Chi-kai merupakan salah satu pengrajin neon sign yang tersisa dari jenisnya di Hong Kong. (AFP Photo/Philip Fong)
Wu Chi-kai mendemonstrasikan bagaimana membuat neon sign selama wawancara dengan AFP di Hong Kong (16/4). Wu Chi-kai merupakan salah satu pengrajin neon sign yang tersisa dari jenisnya di Hong Kong. (AFP Photo/Philip Fong)
Sebuah bus melewati tanda-tanda neon 'Broadway Ballrooms' di Hong Kong (16/4). Wu Chi-kai merupakan salah satu pengrajin neon sign yang tersisa dari jenisnya di Hong Kong. (AFP Photo/Philip Fong)
Pejalan kaki berjalan di depan neon sign dari 'Tsui Wah Restaurant' di Hong Kong (16/4). Kota Hong Kong tidak pernah benar-benar kehilangan kegelapannya berkat cahaya 24 jam dari segudang neon sign. (AFP Photo/Philip Fong)