Liputan6.com, Denpasar - Calon Gubernur Bali nomor urut satu Wayan Koster menggagas terbentuknya industri olahan dari berbagai hasil pertanian sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Seringkali saat panen harga justru anjlok, petani tidak dapat untung, sehingga petani kita pesimistis karena tak ada kepastian pendapatan," ujar Koster seperti dilansir Antara, Rabu (25/4/2018).
Advertisement
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan membuat peraturan khusus agar petani bisa mendapatkan keuntungan minimal 20 hingga 30 persen dari biaya produksinya.
"Apalagi untuk di Kabupaten Bangli misalnya, merupakan daerah dengan sektor pertanian dan perkebunan unggul, ada jeruk, kopi, hingga sayur mayur," ucap Koster.
Tak hanya peraturan, Koster yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Ace juga akan menyiapkan pasar untuk petani.
"Pasarnya kita buatkan. Jangan jauh-jauh dari petani itu berada agar wisatawannya mau datang ke sana," papar dia.
Selain itu, Koster mengaku sektor pertanian juga akan diurus dari hulu hingga hilir. Mulai dari bibit, pupuk, teknologi pengembangan bibit atau varietas unggul hingga pemasarannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bentuk Penyalur Hasil Pertanian
Tak hanya itu, Koster juga akan membentuk lembaga penyalur hasil pertanian petani.
"Lembaganya dibuatkan, bisa badan usaha, Bumdes atau koperasi agar ada yang menangani secara langsung, agar petani tidak jalan sendiri," tuturnya.
Dia menambahkan, dengan dibuat aturan, diharapkan agar hasil pertanian bisa diserap oleh sektor pariwisata.
"Ada 110 ribu kamar hotel di Bali ini. Tamunya itu sekitar 6 juta. Nanti lembaga itu yang akan beli hasil pertanian kita agar petani tidak rugi," kata dia.
Terkait pemasaran, Koster siap memfasilitasi perdagangan lintas provinsi di Indonesia.
"Perdagangan akan dibuatkan kerja sama dengan pemerintah lain, tukar perdagangan. Perdagangannya juga dibuat online agar bisa diserap di luar Bali dan luar negeri bisa akses," paparnya.
Advertisement
Buat Industri Buah
Demikian juga, Koster akan membuatkan industri olahan dari buah-buahan, misalnya dari jeruk menjadi sirup. Cara seperti ini diyakininya dapat memberikan nilai tambah bagi petani ke depan.
Hal ini, kata dia, karena petani dapat langsung berhubungan dengan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk penjualannya alias tidak lagi melalui tengkulak.
"Agar tidak ada lagi tengkulak. Nanti branding-nya juga dibuatkan. Industri kerajinan rakyat juga akan saya berlakukan sama. Kan ada tenun dan lainnya. Ini harus disalurkan, dijual mahal. Harus dibuatkan desainnya. Kita punya ahlinya. Rumah desain untuk industri kerajinan rakyat itu nanti kita buatkan," tegas Koster.