Rupiah Terombang-ambing, Pengusaha Sulit Atur Rencana Bisnis

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.880 per dolar AS hingga 14.917 per dolar AS.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Apr 2018, 16:33 WIB
Teller menghitung mata uang dolar di penukaran uang di Jakarta, Jumat (20/4). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (25/4/2018) sedikit menguat pada perdagangan Rabu ini. Namun, pada perdagangan sebelumnya, rupiah mengalami tekanan yang cukup dalam.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menyatakan, nilai tukar rupiah yang tidak menentu tersebut membuat para pengusaha di sektor industri kesulitan.

"Kalau saya ngobrol dengan teman-teman pengusaha dan asosiasi, sih. Sebenarnya mereka berharap mata uang kita bisa lebih stabil. Kalau fluktuasi, kan, kita dari segi planning jadi susah," ungkapnya di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Di sisi sebaliknya, melemahnya rupiah justru membuat pelaku usaha di bidang batu bara senang. Hal itu karena mereka menggunakan rupiah untuk biaya produksinya, sedangkan penjualannya dalam dolar AS.

Namun begitu, untuk sektor industri lainnya semisal industri farmasi serta industri makanan dan minuman, Rosan mengatakan bahwa para pelakunya akan menjerit bila rupiah masih terus tinggi.

"Tapi kalau kita harapkan 13.500  per dolar AS, agak berat. Yang penting stabil di angka Rp 13.700 per dolar AS atau Rp 13.750 per dolar AS," ucap dia.

Menanggapi pertanyaan terkait dampak pelemahan rupiah terhadap utang negara, ia menjawab, pihak swasta dalam negeri sudah belajar menyiasatinya dengan lindung nilai (hedging).

"Untuk utang pemerintah, kembali lagi, pasti ada tekanan dari segi kebijakan ke depannya. Jadi, kalaupun pemerintah harus utang, itu untuk sesuatu yang produktif, bukan untuk menambal anggaran," pungkas Rosan.


Rupiah Hari Ini

Sejumlah uang kertas rupiah yang berada di Bank BUMN, Jakarta, Selasa (17/4). Rupiah siang ini melemah dibandingkan tadi pukul 09.00 WIB di level Rp 13.771 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menguat pada perdagangan hari ini setelah mengalami tekanan yang cukup dalam pada perdagangan beberapa hari sebelumnya.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/4/2018), rupiah dibuka di angka 13.881 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.889 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.880 per dolar AS hingga 14.917 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,49 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.888 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.900 per dolar AS.

Rupiah mampu kembali menguat karena adanya intervensi pasar dari Bank Sentral. Indonesia merupakan negara dengan portofolio kepemilikan asing pada surat utang dan saham yang tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya