Liputan6.com, Toliara - Berawal dari bau tengik, pihak berwenang Madagaskar menemukan 10.000 kura-kura -- diduga hewan curian -- yang tengah merayap di dalam sebuah rumah.
Bau tengik itu tercium ketika polisi Madagaskar dan petugas satwa liar berhenti di sebuah rumah dua lantai di Toliara awal bulan ini. Saat masuk ke bagian dalam, mereka menemukan ribuan kura-kura yang terancam punah tengah merayap di setiap sudut ruangan.
Advertisement
"Tak terbayangkan. Itu sangat mengerikan," kata Kepala Badan Lingkungan Madagaskar, Soary Randrianjafizanaka kepada National Geographic, yang dikutip dari Fox News, Rabu (25/4/2018).
"Ada kura-kura di kamar mandi, dapur, di mana-mana di dalam rumah."
Menurut hasil hitung petugas, total ada 10.068 kura-kura -- dari jenis yang terancam punah -- di dalam rumah tersebut. Menurut Smithsonian's National Zoo dan Conservation Biology Institute, reptil tersebut dapat tumbuh hingga 40 cm dengan berat hingga 16 kg saat dewasa.
Binatang langka itu biasanya ditemukan di daerah bagian selatan dan barat daya Madagaskar.
Para ahli margasatwa yakin reptil tersebut akan diperdagangkan secara ilegal.
Kebun Binatang Knoxville di Tennessee -- yang membantu penyelamatan satwa-- mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa kura-kura itu mungkin sedang dipersiapkan untuk dikirim ke Asia.
Pegawai pemerintah lokal, Dreef Atsimoandrefana mengatakan, setidaknya 180 kura-kura ditemukan mati di tempat kejadian.
Sebanyak 308 lainnya kemudian mati akibat dehidrasi, kekurangan gizi dan sakit.
Kini reptil tersebut akan disimpan di karantina dan penangkaran sampai mereka dianggap sehat.
"Ini adalah situasi luar biasa yang dihadapi oleh Turtle Survival Alliance (TSA) atau Aliansi Penyelamatan Kura-kura. Kebun Binatang Knoxville berkomitmen untuk mengambil tindakan terhadap perdagangan satwa liar ilegal terhadap banyak spesies yang berada di ambang kepunahan," kata Pemimpin sekaligus CEO Knoxville Zoo, Lisa New dalam sebuah pernyataan online.
"Kami akan secara aktif terlibat dalam mendukung TSA selama krisis ini," imbuh Lisa New.
Saksikan juga video berikut ini:
Penangkapan
Sejauh ini, tiga orang telah ditangkap terkait penyelundupan kura-kura. Lembaga Lingkungan Madagaskar telah mengonfirmasinya dalam sebuah postingan Facebook pada 12 April.
Kendati demikian identitas ketiga orang tersebut belum diungkap ke publik.
"(Mereka sedang) diinvestigasi untuk mengidentifikasi antek-antek mereka," tambah kelompok Lembaga Lingkungan Madagaskar.
Kepala Badan Lingkungan Madagaskar, Randrianjafizanaka berharap penyelidikan atas insiden baru-baru ini akan menjerat dalang penyelundupan tersebut.
"... Dalam 20 tahun ke depan, sebanyak sepertiga dari 300 jenis kura-kura dan penyu air tawar di dunia mungkin punah karena perburuan ilegal untuk pasar gelap internasional," tegas organisasi itu di situsnya.
"Setidaknya 10 spesies sekarang sudah punah di alam liar dan hanya ada di penangkaran."
Advertisement