Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuat PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) mengadakan kerjasama dengan Pfizer untuk melakukan kajian dan edukasi publik, yang diwakili oleh Provinsi Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung.
Advertisement
Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Kardiovaskular Indonesia, Dr.dr. Anwar Santoso, SpJP(K)FIHA, mengungkapkan kedua provinsi tersebut dipilih karena menurut hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) dan Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2013, masyarakat Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung berisiko besar mengalami penyakit kardiovaskular.
"Kedua daerah tersebut merepresentasikan daerah luar Jawa yang memang masyarakatnya berisiko besar mengalami penyakit jantung itu. Satu di Indonesia bagian barat, satunya di timur," ujar Anwar, saat temu media bertajuk "Beban Penyakit Kardiovaskular di Indonesia", Rabu (25/4/2018).
Namun demikian, Anwar mengungkapkan alasan lain di balik terpilihnya kedua provinsi tersebut yaitu karena belum adanya sarana dan prasarana yang memadai terkait pencegahan penyakit jantung.
Kajian Soal Penyakit Jantung
Menurut Anwar, kajian dan edukasi ini diharapkan dapat membuka mata pemerintah akan pentingnya pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang masyarakat dalam melakukan aktivitas fisik.
"Kita lihat Jogja. Mereka punya jalur sepeda yang benar-benar dijaga. Kami berharap pemerintah daerah yang akan dikaji dan diedukasi dapat melakukan hal yang serupa. Bahkan RI 2 (Sebutan untuk cawapres) kan juga dari sana," Anwar menegaskan.
Advertisement
Warga Jakarta dan Surabaya juga berisiko tinggi penyakit jantung
Selain itu, Anwar mengatakan, meski Jakarta dan Surabaya sebagai daerah urban yang warganya memiliki risiko tinggi penyakit jantung, namun pemerintah daerah setempat mempunyai program yang dapat menjadi bentuk pencegahan terhadap penyakit mematikan tersebut.
"Jakarta punya program 'ketuk pintu, layani dengan hati'. Surabaya juga punya program kesehatan yang baik. Maka kita harapkan setelah ini, kedua daerah tersebut punya program intervensi yang baik bagi masyarakatnya," pungkas Anwar.