Liputan6.com, Jakarta - Tenggat waktu Facebook Indonesia untuk memberikan penjelasan terkait penyalahgunaan data pengguna kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) jatuh pada hari ini, Kamis (26/4/2018).
Namun, hingga berita ini naik, perwakilan dari raksasa media sosial tersebut tak kunjung memberikan penjelasan yang konkret.
Facebook Indonesia mengaku akan segera membalas surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang berisi sejumlah pertanyaan terkait penyalahgunaan data yang dilakukan Cambridge Analytica.
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan telah menyiapkan jawaban dari semua pertanyaan yang diajukan Kemkominfo.
"Yang pasti kami akan memformulasikan jawabannya seperti apa," ujar pria yang akrab disapa Ruben tersebut di Jakarta, Rabu (25/4/2018) sore, sebagaimana dikutip dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Ruben menegaskan, pihaknya akan mengirimkan jawaban via e-mail, cara yang sama dengan surat-surat sebelumnya. Ia menambahkan balasan yang akan dikirimkan bukan merupakan hasil audit Facebook.
Sebelumnya, Kemkominfo telah mengirimkan surat untuk meminta penjelasan soal penyalahgunaan data pengguna di Indonesia.
Ada empat poin yang menjadi perhatian Kemkominfo dalam surat itu. Beberapa di antaranya adalah klarifikasi mengenai adanya firma seperti Cambridge Analytica lain yang berpotensi menyalahgunakan data pengguna.
Dalam surat itu, Kemkominfo juga meminta agar Facebook memberikan jawaban paling lambat tujuh hari kalender sejak surat dikirimkan pada 19 April 2018. Dengan kata lain, jawaban dari permintaan itu harusnya dikirimkan hari ini.
Akankah Facebook mengirimkan jawaban atas pertanyaan dari Kemkominfo? Kita tunggu saja janji dari Facebook Indonesia!
4 Poin Permintaan
Dalam surat ini, ada empat poin permintaan Kemkominfo kepada raksasa media sosial tersebut. Berikut daftarnya:
1. Klarifikasi mengenai adanya informasi penyalahgunaan data pengguna Facebook yang meluas ke firma analisis lain selain Cambridge Analytica, yaitu CubeYou dan Aggregate IQ.
2. Penjelasan lebih lanjut mengenai tindakan teknis untuk membatasi akses data di Facebook, seperti yang telah dijelaskan pada surat dari Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia tanggal 5 April 2018.
3. Memberikan data jadwal dan/atau hasil audit kasus ini.
4. Memberikan data pengguna Facebook Indonesia yang terkena dampak penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica.
Dalam surat juga disebutkan agar Facebook memenuhi permintaan tersebut selambat-lambatnya dalam 7 hari kalender sejak surat dikirimkan pada 19 April 2018.
Advertisement
Belum Kantongi Hasil Audit
Seperti diketahui Menkominfo Rudiantara sempat mengungkap kalau pihaknya belum juga menerima hasil audit penyalahgunaan data pengguna Facebook di Indonesia.
Padahal, pemerintah sudah mengirim dua Surat Peringatan (SP) secara terpisah pada 5 dan 10 April 2018, sejak skandal penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook muncul.
"Belum (hasil audit Facebook belum keluar). Belum tahu saya," ungkap Menkominfo, Rudiantara, saat ditemui di Menara Merdeka, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Pemerintah sendiri sejatinya sudah lama menunggu hasil audit penyalahgunaan data dari Facebook. Namun, rakasasa media sosial itu masih belum juga menyerahkan laporan tersebut.
Kendati demikian, pemerintah tidak memberikan tenggat waktu agar Facebook menyerahkan hasil audit tersebut. Hampir dua pekan sejak SP pertama dikirim, Facebook belum juga memberikan respons atas permintaan pemerintah tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, Indonesia terkena imbas penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook yang dilakukan oleh perusahaan konsultasi politik asal Inggris, Cambridge Analytica. Sebanyak satu juta pengguna Indonesia menjadi korban, atau 1,3 persen dari total 87 juta di berbagai negara lain.
Sebagian besar yang menjadi korban adalah pengguna di Amerika Serikat (AS) sebanyak 70,6 juta, diikuti Filipina dengan 1,2 juta. Indonesia berada di posisi ketiga.
Negara-negara lain yang juga menjadi korban adalah Inggris, Meksiko, Kanada, India, Brasil, Vietnam ,dan Australia. Namun, Facebook mengaku tidak tahu rincian data yang diambil dan jumlah pasti akun yang menjadi korban.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: