Liputan6.com, Jakarta Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang dapat memudahkan kehidupan manusia, biasanya diiringi juga dengan munculnya beragam permasalahan. Ada satu persoalan yang kerap dihadapi oleh anak-anak dan orangtuanya menurut Deddy Corbuzier, yaitu generation gap.
Ini adalah sebuah tembok bagi orangtua dan anak yang saling tak memahami karena perbedaan sikap dan tingkah laku karena perbedaan generasi.
Advertisement
Namun rupanya hal tersebut tak berlaku bagi sosok Deddy Corbuzier. Dirinya mengaku jika sangat dekat dengan sang anak, Azka, bahkan belajar banyak darinya.
"No. Saya bisa jawab tidak, kenapa, karena saya main mainan dia. Dia main PS4, saya main mainan dia. saya bisa main mainan saya juga, saya nonton film yang sama dengan dia," ungkap Deddy Corbuzier.
Generation gap
"Karena begini, kalau di generasi saya, misalnya Azka mau nonton The Flash, saya berani taruhan, Generasi X kebanyakan pasti 'aduh, mendingan gue nonton film yang lain daripada nonton film superhero'. Tapi saya selalu nemenin dia untuk nonton bareng sampai saya suka. Jadi sampai saya marah kalau dia nonton sendirian, kan gue pengen ngikutin juga ceritanya," tambahnya.
Advertisement
Usia hanyalah sebuah angka
Lantas, apa yang ingin dicari dan dibuktikan oleh Deddy dengan memahami para generasi Y dan Z ini? Deddy rupanya ingin membuktikan kepada banyak orang jika usia hanyalah sebuah angka.
"Kalau ditanya 'what am I looking for?' maka jawabannya adalah saya ingin membuktikan bahwa usia itu sebenarnya just a number. Karena dalam hal kreativitas, kita pun tidak kalah dengan anak-anak yang muda," tutupnya.
Penulis: Ferry Sanjaya
Sumber: Kapanlagi.com