Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Yusuf Muhammad Martak mengaku Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab senang mengetahui pertemuan Persaudaraan Alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pertemuan tertutup itu diduga dilakukan di Masjid Istana Kepresidenan Bogor, Minggu, 22 April lalu.
"(Hasil pertemuan dengan Presiden) otomatis langsung disampaikan ke Habib Rizieq Shihab. Dan respons Beliau sangat senang sekali kita bisa ketemu dan pertemuan tidak sesingkat yang seperti biasanya," kata Martak di Restoran Larazeta, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 25 April 2018.
Advertisement
Menurut dia, pertemuan Persaudaraan Alumni 212 dengan Jokowi itu berlangsung hampir tiga jam. Mulai dari pukul 12.10 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Dia menuturkan pertemuan didahului dengan salat Zuhur berjemaah.
"Dari mulai salat Zuhur bersama, kita mulai diskusi. Kita makan siang bersama dan akhirnya kita berpisah," ujar Martak.
Sempat ada ketakutan, Rizieq Shihab tak setuju dengan pertemuan antara Persaudaraan Alumni 212 dan Jokowi. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.
"Justru saya diizinkan oleh Beliau. Jadi, saya agak meragukan, tapi akhirnya diizinkan sama Beliau, karena bagi Beliau, bagaimana pun Jokowi adalah Presiden RI yang patut kita hormati dan patut kita melakukan komunikasi dan diskusi, agar Beliau juga dapat masukan yang akurat dari semua pihak," ucap Martak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Demi Bangsa
Dia mengatakan pertemuan antara Persaudaraan Alumni 212 dengan Jokowi dilakukan demi kebaikan bangsa.
"Berdasarkan kesibukan Presiden, kita sambil menunggu proses-proses yang berjalan di aparat, karena juga sekian waktu belum juga yang signifikan, ya kita mencoba mencari jalan yang terbaik. Apa yang kita lakukan demi kepentingan bangsa, bukan kepentingan kelompok atau individu," tandasnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement