100 Truk Kelebihan Muatan Kena Tilang di Tol Surabaya-Gempol

Dalam operasi di Tol Surabaya-Gempol, 100 kendaraan melanggar aturan, yakni kelebihan muatan dan ukuran berlebih.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Apr 2018, 11:45 WIB
Angkutan Barang di Tol (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sidoarjo dan Unit Patrol Jalan Raya (PJR) melakukan operasi penertiban muatan untuk kendaraan angkutan barang, Rabu (25/4/2018).

Hal ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan kendaraan angkutan barang dengan muatan berlebih (overload) dan ukuran berlebih (overdimensi).

Dalam operasi yang dilaksanakan di Rest Area Jalan Tol Surabaya-Gempol Km 25+200 arah Perak, pukul 08.00-10.45 WIB tersebut, terjaring 140 kendaraan muatan barang.

Sebanyak 100 kendaraan di antaranya terindikasi melakukan pelanggaran, dengan rincian 97 kendaraan dinyatakan overload, dan tiga kendaraan dinyatakan overdimensi.

Traffic Service Manager Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol, Purwanto, mengatakan, program penertiban terhadap kendaraan muatan barang dilakukan secara rutin.

"Sebelumnya pada 2017, operasi terhadap kendaraan muatan digelar sebanyak tiga kali. Namun pada tahun ini, penertiban kendaraan yang melanggar ketentuan muatan akan diperbanyak frekuensinya, yakni menjadi sebulan sekali," ungkap Purwanto dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Pada operasi yang dilakukan kemarin, terhitung dari 71 persen kendaraan yang melakukan pelanggaran, 97 persen ditilang akibat overload dan 3 persen ditilang akibat overdimensi.

Hukuman tilang bagi pelanggar diproses di tempat oleh unit PJR jalan Tol Surabaya-Gempol. Adapun 40 kendaraan atau 39 persen sisanya yang tidak melakukan pelanggaran, dipersilakan melanjutkan perjalanan.

Oleh karena itu, Jasa Marga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengurangi pelanggaran oleh kendaraan angkutan barang di ruas-ruas jalan tolnya. Alasannya, kendaraan dengan muatan barang yang overload, overdimensi dan overcapacity dapat berdampak pada keselamatan pengguna jalan tol. Seperti, kepadatan arus lalu lintas dalam tol, serta kerusakan lapisan aspal jalan.


Segera Dibongkar, Gerbang Tol Cikarut Terakhir Kali Layani Pemudik 2018

Gerbang Tol Cikarang Utama (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk bakal membongkar Gerbang Tol Cikarang Utama (GT Cikarut). Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek.

Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, rencana pembongkaran ini sudah diusulkan Jasa Marga kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan tinggal menunggu persetujuan.

"Memang seharusnya GT Cikarut ini tidak ada, karena di sini menjadi titik kumpul antara pengendara lokal, yang mau lewat jalur selatan dan utara Jawa. Jadi kita harapkan ini menjadi mudik terakhir melihat GT Cikarut," kata Subakti di Gerbang Tol Cikarut, pada 11 April 2018. 

Dengan dibongkarnya GT Cikarut, transaksi akan dipecah dengan menambah beberapa gardu di gerbang tol pintu keluar masing-masing. Dengan demikian, jalan Tol Jakarta-Cikampek akan lebih lancar.

Saat ini, Gerbang Tol Cikarut melayani kendaraan lebih dari 62 ribu kendaraan setiap harinya. Jumlah ini melonjak di hari-hari libur seperti saat mudik Lebaran.

Jasa Marga memperkirakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada H-3 Lebaran. Adapun puncak arus baliknya diperkirakan terjadi pada H+3 Lebaran.

Adapun saat puncak arus mudik tersebut kendaraan yang melintas diperkirakan mencapai 116 ribu kendaraan. Sementara saat puncak arus balik akan melintas 109 ribu kendaraan setiap harinya.

"Jadi memang Tol Cikarut ini titik krusial, makanya kita bisa operasikan 16-20 gardu kalau memang trafiknya sedang padat," tegas Subakti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya