Warga Minta Bandara Bali Utara Segera Dibangun

Dia menyatakan, wilayah Bali Utara, khususnya Buleleng merupakan macan tidur ekonomi Bali.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2018, 06:11 WIB
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Aliansi Masyarakat Pendukung Pembangunan Bali Utara (Batara) Anthonius Sanjaya meminta pembangunan Bandara Bali Utara segera direalisasikan. 

"Adanya Bandara Bali Utara akan mampu menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kemiskinan, ketimpangan ekonomi serta mengatasi kesenjangan wilayah di Bali Utara," ujar Sanjaya melalui pesan tertulis, Rabu (25/4/2018).

Dia menyatakan, wilayah Bali Utara, khususnya Buleleng merupakan macan tidur ekonomi Bali.

Buleleng saat ini masih kesulitan dalam desentralisasi dan pembangkitan potensi wilayah, mengingat wilayahnya sangat luas.

"Maka itu, diperlukan keputusan penetapan lokasi agar percepatan pembangunan Bandara Bali Utara," ujarnya.

Kemiskinan jadi persoalan pemerintah, khususnya di Buleleng, Wilayah Bali Utara. Kemiskinan di Bali terus meningkat pada 2017, BPD Bali mencatat penduduk miskin di Bali Sebesar 4,25% dari jumlah total populasi provinsi ini. Artinya terdapat 180,13 ribu warga miskin di Bali dengan sebaran 96,89 ribu di wilayah kota dan 83,23 ribu di desa.

Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba mengharapkan persoalan pembangunan Bandara Bali Utara itu cepat teratasi.

"Kami di daerah tunduk kepada pemerintah pusat, apapun keputusan di atas kami bisa menerima. Yang paling penting persoalan keseimbangan Bali cepat teratasi," katanya dikutip dari Antara.


Kajian Tiga Bulan

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali (Dok Foto: Angkasa Pura I)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini pihaknya masih kajian dengan mengumpulkan pendapat berbagai pihak, terkait pembangunan Bandara Bali Utara. Dia menargetkan proses tersebut memakan waktu paling lama tiga bulan.

"Belum masih dikaji. Saya masih mengkaji, semua masih memberikan pendapat, itu dikumpulin dan dikaji. Bisa diselesaikan kajian dua sampai tiga bulan," kata Budi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin 2 April lalu.

Menurut Menteri Budi, penentuan lokasi pembangunan bandara harus dilakukan dengan hati-hati dan kajian yang matang. Sebab, Bali merupakan tujuan wisata, sehingga pembangunannya tidak berbenturan dengan lokasi wisata.

"Makanya study memberikan ruang memilih yang terbaik, karena Bali itu kan destinasi yang utama. Jadi harus hati-hati memilih dan membangun," tuturnya.

Kementerian Perhubungan masih mengkaji pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Bandara di daerah Buleleng, Bali Utara tersebut diusulkan dibangun di atas laut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya