Apel atau Pir, Tipe Obesitas Paling Berbahaya?

Obesitas yang terjadi dengan penumpukan lemak di bagian atas tubuh lebih berisiko terkena aneka penyakit.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Apr 2018, 17:30 WIB
Ilustrasi Obesitas (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah penderita obesitas di Indonesia terus meningkat. Bila menilik data Riset Kesehatan Dasar Nasional 2007 sekitar 18,8 persen penduduk usia di atas 15 tahun dengan obesitas. Lalu, di 2013 menjadi 26 persen.

Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor Made Astawan menjelaskan seseorang dikategorikan obesitas bila memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 27. Cara menghitung IMT adalah berat badan (dalam kg) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) dikuadratkan.

Obesitas rupanya tidak hanya terdiri dari satu, tapi dua tipe, yakni tipe android atau tipe apel dan tipe ginoid atau tipe pir.

Seseorang dengan penumpukan lemak di sekitar dada, leher, dan muka itu termasuk obesitas tipe apel. Obesitas seperti ini berisiko enam kali lebih terkena aneka penyakit seperti diabetes mellitus, jantung koroner, stroke, pendarahan otak, hipertensi dan kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal. 

"Berisiko tinggi terkena penyakit tersebut karena ada organ-orang penting di sekitarnya. Ada paru, ada jantung," kata Made saat diskusi bersama produk bar SoyJoy di Jakarta ditulis Kami (26/4/2018).

Obesitas tipe apel ini pada umumnya terjadi pada pria dan wanita menopause. Untungnya, orang-orang dengan kondisi bakal lebih mudah menurunkan berat badan.

 

Saksikan juga video menarik berikut:


Mengenal obesitas ginoid

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Penumpukan lemak pada tipe obesitas ginoid terjadi pada bagian bawah tubuh. Seperti perut, pinggul, paha, dan pantat yang lebih sering ditemukan pada wanita.

Orang dengan obesitas ginoid cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena aneka penyakit. Namun, mereka amat sulit ketika ingin menurunkan berat badan.

Bagi Anda yang merasa obesitas, sudah tahu masuk tipe yang mana? Jika diperlukan segera berkonsultasi dengan dokter untuk membantu menurunkan berat badan secara sehat. Ketika berat badan menurun, risiko terkena aneka penyakit degeneratif pun menurun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya