Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengomentari pertemuan Persaudaraan Alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di salah satu masjid di Bogor, Minggu, 22 April 2018.
Rizieq mengaku senang, Alumni 212 bisa berdiskusi dengan Jokowi, agar Presiden dapat masukan dari semua pihak.
Advertisement
Sebelumnya, sempat timbul kekhawatiran dari Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Yusuf Muhammad Martak, Rizieq Shihab tak setuju dengan pertemuan tersebut.
Sementara itu, jeratan kasus korupsi menggurita di DPRD Sumatera Utara. Terbukti, para anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 dan 2014-2019 ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Korupsi diduga dilakukan secara berjemaah.
Di sisi lain, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menyoroti sosok calon Presiden yang akan bertanding di Pilpres 2019.
Meskipun dia belum bisa menentukan siapa sosok capres yang akan didukung Persaudaraan Alumni 212, namun Maarif memastikan rekomendasi datang dari Rizieq Shihab.
Antara Jokowi dan Prabowo, siapa yang akan menjadi pelabuhan Alumni 212?
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:
1. Respons Rizieq Shihab Saat Persaudaraan Alumni 212 Bertemu Jokowi
Hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Persaudaraan Alumni 212 langsung disampaikan ke Habib Rizieq Shihab.
Sempat ada ketakutan, Rizieq Shihab tak setuju dengan pertemuan antara Persaudaraan Alumni 212 dan Jokowi. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.
"Justru saya diizinkan oleh Beliau. Jadi, saya agak meragukan, tapi akhirnya diizinkan sama Beliau, karena bagi Beliau, bagaimana pun Jokowi adalah Presiden RI yang patut kita hormati dan patut kita melakukan komunikasi dan diskusi, agar Beliau juga dapat masukan yang akurat dari semua pihak," ucap Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Yusuf Muhammad Martak.
2. HEADLINE: Korupsi Berjemaah Anggota DPRD, Mental Sesat yang Jadi Tren?
Jerat kasus korupsi mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menggurita hingga ke gedung dewan. Para anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 dan 2014-2019 ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jumlahnya tak tanggung-tanggung, 38 orang! Korupsi diduga dilakukan secara berjemaah.
Para anggota dewan terjerat kasus dugaan suap berupa hadiah atau janji dari mantan Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho. Duit rakyat miliaran rupiah jadi bancakan. Per orang menerima Rp 300 juta hingga 350 juta.
3. Persaudaraan Alumni 212 akan Dukung Capres 2019 Pilihan Rizieq Shihab
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan, kelompoknya akan mendukung salah satu calon Presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Tapi, dia belum bisa memastikan calon yang akan didukung tersebut.
"Nanti akan mengerucut ke beberapa nama yang akan di soundingkan kepada imam besar kita, nanti siapa yang direkomendasikan oleh Habib Rizieq itu pasti kita dukung," ujar Maarif.
Pihaknya juga belum menentukan kriteria calon Presiden yang akan didukung oleh Persaudaraan Alumni 212 pada Pilpres 2019. Juru Bicara FPI ini mengatakan pihaknya masih terbuka dalam segala kemungkinan.