Jakarta - Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menjelaskan pembagian jatah match fee klub peserta Piala Indonesia 2018 yang akan dihelat mulai 8 Mei 2018. Ajang ini akan melibatkan 128 klub dari kasta Liga 1 hingga Liga 3.
Baca Juga
Advertisement
PSSI akan melakukan drawing Piala Presiden 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kamis siang WIB (3/5/2018).
Dengan format 128 besar dan 64 besar digelar melalui single match, PSSI menetapkan distribusi match fee yang berbeda antara tim tuan rumah dan tim tamu. Dalam setiap pertandingan, PSSI mempersiapkan Rp100 juta rupiah untuk fase 128 besar dan Rp125 juta untuk fase 64 besar.
"PSSI memiliki ilustrasi match fee yang diberikan dalam setiap babak berbeda. Ketika masih di 128 besar, tim tuan rumah akan menerima 40 persen dari total match fee tersebut dan 60 persen untuk tim tamu. Aturan itu diteruskan sampai fase 64 besar dengan total match fee setiap pertandingan di 64 besar menjadi Rp125 juta," ujar Joko Driyono.
Sementara untuk fase 32 besar hingga delapan besar Piala Indonesia 2018, setiap tim dipastikan akan menerima jumlah match fee yang sama mengingat fase tersebut digelar dengan sistem kandang dan tandang.
Untuk 32 besar setiap tim akan menerima total Rp150 juta dalam dua leg, sementara di 16 besar menjadi Rp200 juta dan ketika tampil di 8 besar mendapatkan Rp250 juta untuk dua leg pertandingan.
"Jadi, karena digelar dalam dua leg, setiap tim yang bertanding total akan mendapatkan jumlah yang sama, yakni mendapatkan 40 persen saat menjadi tim tuan rumah dan mendapatkan 60 persen saat menjadi tim tamu," lanjut Joko Driyono.
Untuk semifinal dan final Piala Indonesia 2018, PSSI tak lagi memberikan match fee mengingat keempat tim yang masuk dalam semifinal sudah pasti akan menerima hadiah.
Juara Piala Indonesia akan mendapatkan Rp3 miliar, runner-up mendapatkan Rp2 miliar, tim peringkat ketiga mendapatkan Rp1 miliar, dan tim peringkat keempat mendapatkan Rp500 juta.