Ini Titik Demo Buruh Saat May Day di Jakarta Pusat

KSPI akan membawa empat tuntutan yang akan disuarakan pada peringatan Hari Buruh Internasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2018, 14:07 WIB
Buruh menyalakan flare saat aksi Hari Buruh di Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (5/1). Minta diperbolehkan mendekat ke Istana Negara, buruh menyalakan kembang api dan flare. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Buruh Sedunia atau May Day yang diperingati setiap 1 Mei akan diisi dengan aksi demo buruh. Ada sejumlah tempat di Jakarta Pusat yang diperkirakan menjadi titik konsentrasi buruh.

"Bahkan (titik konsentrasi massa), ada di Istora Senayan, Taman Panda, Patung Kuda, kemudian ada juga yang di luar Jakarta Pusat," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/4/2018).

Menurut dia, ribuan aparat gabungan dari polisi, TNI dan Pemprov DKI disiagakan guna mengamankan para buruh agar demo buruh berjalan dengan tertib dan aman.

"Tadi kita rapat sama stakeholder terkait, prinsipnya memang kita membuat pengamanan hari buruh itu May Day is Fun Day," ujar Roma.

Dalam aksi itu, Roma mengaku belum mengetahui berapa massa yang mengikuti demo buruh. Dia hanya menjelaskan, polisi terus melakukan upaya persuasif agar May Day berjalan kondusif.

"Kita kan terus mengadakan kegiatan-kegiatan, kemudian juga untuk Disnakertrans juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa membuat ini menjadi hari gembira. Istilahnya, (hari) Kartini saja bisa kenapa ini enggak bisa," Roma menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tuntutan Buruh

Massa aksi Hari Buruh membawa spanduk saat memperingati Hari Buruh Internasional di Jakarta, Senin (1/5). Dalam aksinya para buruh meminta sistem kerja kontrak dan upah rendah dihapus. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan membawa empat tuntutan yang akan disuarakan pada peringatan Hari Buruh internasional, 1 Mei 2018 nanti.

Ketua KSPI Said Iqbal mengatakan, tuntutan pertama adalah pencabutan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang mengatur Tenaga Kerja Asing (TKA).

Said menilai, perpres ini bisa menambah kendala masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di negerinya sendiri.

"Perpres itu bisa mendorong peningkatan investasi asing. Namun, kami khawatir perpres ini menghasilkan dampak buruk dalam jangka panjang," kata Said di Jakarta, Selasa kemarin, yang dikutip dari Antara, Jumat (27/4/2018).

Said mengungkapkan, para buruh juga akan menuntut diturunkannya harga beras, listrik, dan bahan bakar minyak (BBM).

Mengapa BBM bersubsidi minta diturunkan meski harganya tidak naik? Menurut para buruh, karena volume BBM malah dikurangi. Hal ini membuat masyarakat beralih menggunakan BBM nonsubsidi yang harganya justru naik.

"Tuntutan ketiga, kami menolak upah murah, hapus outsourcing dan mendeklarasikan Presiden 2019 yang pro akan kebijakan buruh," ucap Ketua KSPI Said Iqbal.

Aksi turun ke jalan untuk menyuarakan berbagai tuntutan buruh, kata Said, akan dilakukan di depan Istana Kepresidenan lalu jalan kaki menuju Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya