Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Tembakau, Ini 5 Buktinya

Layaknya rokok konvensional berbahan tembakau, rokok elektrik pun memiliki bahaya yang mungkin tidak Anda ketahui sebelumnya.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 28 Apr 2018, 18:00 WIB
Seperti rokok pada umumnya, rokok elektrik atau vape ini sama bahayanya. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang di dunia memang memiliki kebiasaan merokok. Meski sadar akan bahayanya, merokok masih menjadi gaya hidup. Hal ini membuat pada awal tahun 2000, muncul inovasi rokok elektrik, yang kabarnya lebih aman dari rokok tembakau. Namun penelitian baru menemukan, rokok elektrik pun berbahaya, karena nikotin dan bahan kimia yang terdapat pada cairan.

Dilansir dari Reader Digest, Jumat (27/4/2018), FDA memperluas pengawasan terhadap peredaran rokok elektrik guna melihat zat yang terkandung pada cairan. Selain itu, hal ini dilakukan guna mengantisipasi agar rokok elektrik tidak jatuh ke tangan anak di bawah umur. Berikut adalah lima bukti bahaya yang ditimbulkan dari rokok elektrik.

1. Menyebabkan masalah jantung

Meski tidak ada kandungan tembakau, rokok elektrik tetap mengandung sejumlah besar nikotin yang berbahaya bagi kesehatan jantung. Direktur Pusat Penelitian dan Inovasi Tembakau di University of Wisconsin, Michael Fiore, MD., nikotin bersifat stimulan yang dapat memicu jantung berdetak lebih cepat dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

Lebih buruknya lagi, penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society of Cell tahun 2013, nikotin dapat merusak sel dan memicu penyakit jantung.

2. Mengiritasi mata dan saluran pernapasan

Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengendalian Tembakau Universitas California-San Francisco tahun 2014 menemukan kandungan formaldehida pada rokok elektrik dapat mengiritasi mata, tenggorokan dan hidung.

Tak hanya itu, peneliti mencatat kandungan propilen glikol pada rokok elektrik pun menyebabkan mengiritasi mata dan saluran pernapasan, yang pada akhirnya membahayakan sistem saraf pusat dan limpa.

 

Saksikan juga video berikut ini :


Rokok elektrik pun sebabkan kecanduan

Rokok Elektrik atau Vape juga sebabkan kecanduan (iStockphoto)

3. Melepaskan dopamin, menyebabkan kecanduan

Seperti rokok pada umumnya, nikotin pada rokok elektrik melepaskan dopamin ke seluruh tubuh, sehingga tubuh akan mengalami kecanduan zat tersebut.

Fiore mengatakan nikotin merupakan salah satu zat pada tembakau yang bersikap psikoaktif dan adiktif. Dopamin berperan penting ketika Anda mengalami kecanduan. Hal ini karena ketika menghisap rokok, Anda akan menjadi lebih tenang dan merasakan sensasi kesenangan.

4. Cairan rokok elektrik menjadi racun jika tertelan

Seperti dalam obat apapun, konsumsi nikotin terlalu banyak akan menjadi racun. Cairan rokok elektrik mengandung nikotin dalam kosentrasi tinggi, sehingga ketika tertelan, akan menyebabkan overdosis, bahkan kematian.

5. Berbahaya bagi kesehatan otak

Menurut data dari CDC tahun 2014, sekitar 13 persen siswa sekolah menengah mengaku menggunakan rokok elektrik. Namun demikian, penelitian ini menunjukkan remaja dan anak yang menggunakan perangkat ini akan mengalami masalah serius di otak pada jangka panjang karena kandungan nikotin di dalamnya.

Sebuah studi tahun 2012 menemukan remaja yang mengonsumsi nikotin dapat memiliki ingatan yang buruk dan berisiko besar menyebabkan masalah mental, seperti depresi, serangan panik, dan perilaku antisosial.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya