Liputan6.com, London - Wasit Michael Oliver menjadi buah bibir saat memberi penalti kepada Real Madrid dalam leg kedua perempat final Liga Champions. Keputusannya dikecam pemain Juventus, terutama Gianluigi Buffon yang menyebut Oliver tak punya hati.
Buffon murka lantaran penalti itu diberikan saat Juventus sudah bisa mengimbangi agregat 3-3 dari Real Madrid dan membuka kans ke semifinal. Penalti yang dieksekusi sukses Cristiano Ronaldo itu membuat Juventus kalah 3-4 dari Real Madrid dan tersingkir.
Baca Juga
Advertisement
Oliver sendiri memberi kartu merah kepada Buffon karena protes terlalu keras. Kecaman pun datang kepada sosok Oliver.
Meskipun demikian, Oliver ternyata mengaku hidupnya baik-baik saja. "Saya mengalami hal-hal aneh, tetapi saya senang mendapat dukungan," ujar Oliver seperti dilansir Calciomercato.
Oliver menambahkan, masih banyak orang mendukung dirinya selepas keputusan kontroversial tersebut. Bahkan, Oliver mengaku tak jarang menerima perlakuan ramah setiap harinya.
"Beberapa orang menghentikan saya, memanggil saya. Luar biasa. Saya menerima banyak telepon dari tokoh sepak bola juga," kata Oliver.
Wasit Final Piala FA
Meski tergolong wasit kontroversial, Oliver ternyata terpilih sebagai wasit laga Final Piala FA antara Manchester United (MU) vs Chelsea. Wasit berusia 33 tahun itu pun dengan senang hati mendapat mandat tersebut.
"Saya bangga. Saya bermimpi menggapai pencapaian ini di awal karier saya. Saya tak percaya ini menjadi kenyataan," kata Oliver.
Advertisement
Biodata Oliver
Lahir: 20 Februari 1985
Karier Kewasitan
2003-2005 | Northern Football League (Divisi Delapan Liga Inggris)
2005-2007 | Football Conference (Divisi Tujuh Liga Inggris)
2007- sekarang | Divisi Satu dan Dua Liga Inggris
2010- sekarang | Liga Inggris