Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus megakorupsi e-KTP Setya Novanto (Setnov) mengaku sempat menukar mobil saat tengah dicari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, 15 November 2017, Setya Novanto mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka.
"Sempat (menukar mobil). Kalau enggak salah di daerah Kemang," ujar Setya Novanto saat bersaksi untuk terdakwa Bimanesh Sutarjo dalam kasus merintangi proses hukum e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018).
Advertisement
Setya Novanto mengaku, dia berangkat dari kediamannya di Wijaya, Kebayoran, Jakarta Selatan, bersama dengan ajudannya, Reza Pahlevi. Dari kediamannya, mantan Ketua DPR RI ini menggunakan mobil milik Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur Partai Golkar, Aziz Samual.
Setya Novanto lalu menuju kawasan Kemang, Jakarta Selatan, untuk menukar mobil yang dia pakai dengan mobil lainnya yang juga milik Aziz. Menurutnya, mobil tersebut diantar sopir Aziz menuju Kemang.
Namun, dia tak menjelaskan lebih rinci perihal pergantian mobil tersebut. Novanto hanya mengatakan pergantian mobil demi alasan kenyamanan.
Pergi ke Sentul
Setelah menukar mobil, Setya Novanto yang pada saat itu dijadwalkan pemeriksaan oleh penyidik KPK, malah bertolak ke kawasan Bogor. Dalam perjalanan itu, dia menerima kabar bahwa penyidik KPK mendatangi kediamannya.
Mendengar kabar tersebut, Setnov malah menyuruh ajudannya untuk terus melaju menuju Sentul hendak mencari penginapan.
Dia beralasan ingin segera menonton televisi untuk memantau berita soal kediamannya yang disambangi KPK.
"Saat melihat pemberitaan besar. Ketua DPR tengah dicari penyidik KPK," Novanto menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement