Liputan6.com, Cianjur - Jalur selatan Cianjur-Bandung di Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, saat ini sudah dapat dilalui kendaraan setelah sempat tutup selama dua hari akibat longsor.
Lalu lintas kendaraan di jalur itu kembali normal setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengerahkan empat alat berat dengan bantuan aparat TNI/Polri dan warga sekitar untuk menyingkirkan lumpur akibat tebing longsor.
Namun, Kepala Polsek Naringgul, AKP Warsono mengimbau pengguna jalan tetap waspada saat melintas, terutama ketika hujan turun lebat. Sebab, tebing yang longsor masih rawan dan landasan jalan masih licin akibat lumpur yang tersisa.
"Hari ini sudah dapat dilalui kembali, kendaraan yang terjebak dengan tujuan Bandung atau selatan Cianjur sudah dapat melintas normal. Empat alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor," katanya, Jumat (27/4/2018), dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Indah (40), warga Kabupaten Bandung, senang jalur itu kembali normal. Sebab, dengan demikian, dia dan keluarganya bisa pulang setelah selama dua hari terakhir terpaksa bertahan di lokasi karena terjebak longsor.
"Posisi kendaraan di tengah-tengah, sehingga tidak bisa maju atau mundur karena longsor menutup landasan jalan dari kedua arah. Kami menumpang tinggal di rumah warga sejak dua hari yang lalu dan hari ini sudah bisa pulang," ujarnya.
Dia dan pengguna jalan lainnya berharap dinas terkait menyiagakan alat berat di wilayah yang rawan longsor, terutama ketika musim penghujan tiba. Bila ada alat berat, ketika terjadi longsor atau bencana alam lainnya dapat segera ditangani tanpa harus menunggu dari Bandung atau Cianjur.
"Kami biasa melakukan perjalanan usaha ke Cianjur dari Bandung," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ada 3 Titik Longsor
Sementara, pengerukan materiel longsor di ruas Ciwidey-Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilanjutkan hari ini setelah dihentikan sementara karena minim penerangan dan rentan longsor susulan.
"Tidak mungkin kita lakukan pengerukan di malam hari karena di sana minim penerangan," kata Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Dodi Permadi, Jumat (27/4/2018), dikutip Liputan6.com.
Dodi menyebutkan terdapat tiga titik lokasi longsor tepat di Kampung Cipandak, Desa Wangun Jaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, yang masih dalam penanganan petugas.
Tiga titik tersebut lokasinya berdekatan. Satu di antaranya tinggi timbunan tanah kurang lebih mencapai dua meter dengan luasan 100 meter. "Karena longsorannya cukup luas dan alat berat yang diturunkan hanya ada 1 unit beko dan 1 dozer," katanya.
Untuk mempercepat pengerukan materiel tanah bercampur batu dan batang pohon yang masih menutupi jalan penghubung Kabupaten Bandung dengan wilayah Cianjur Selatan, petugas menambah satu alat berat dari Provinsi Jabar.
"Hari ini ditambah 1 beko dari provinsi. Kalau ada penambahan beko mudah-mudahan kelar 2 hari ke depan," ujar Dodi.
Di hari ketiga pascalongsor, petugas masih berjibaku menyingkirkan materiel longsor. Petugas juga masih berupaya mengevakuasi tiga kendaraan yang masih terjebak di tengah longsoran tanah. Satu truk boks dan dua truk engkel ganda.
"Roda truk boks masih tertimbun tanah. Kalau dua truk lainnya hanya terjebak di tengah-tengah longsoran saja," terang Dodi.
Sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur wilayah Selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan tebing setinggi 75 meter longsor, pada Rabu sore, 25 April 2018.
Longsor di tiga titik lokasi menyebabkan jalur penghubung Cianjur dengan Bandung terputus. Materiel longsor nyaris menimpa truk boks yang sedang melintasi jalur tersebut. Tak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana longsor tersebut.
Advertisement