Liputan6.com, Jakarta Sebuah pusat penelitian yang terkait dengan intelijen Israel, mengklaim bahwa 80 persen warga Palestina yang dibunuh pasukan Israel di Jalur Gaza, merupakan bagian dari kelompok teroris.
"Sebanyak 32 dari 40 orang Palestina yang terbunuh sejak 30 Maret di Jalur Gaza adalah teroris atau individu yang berafiliasi dengan kelompok terorisme," demikian laporan Pusat Informasi Intelijen dan Terorisme Meir yang diterbitkan pekan ini, dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (27/4/2018).
Baca Juga
Advertisement
Hal yang mengejutkan dari laporan itu, setiap orang yang diklaim sebagai teroris merupakan anggota organisasi politik seperti kelompok Fatah. Termasuk Mohammad Ayoub (14) dan Hussein Madi (13). Mereka adalah dua dari empat anak yang ditembak penembak jitu Israel selama sebulan terakhir.
Selain itu, pusat intelijen itu menyatakan bahwa berdasarkan 'catatan metologis' mereka, orang Palestina yang memiliki hubungan dan bukti tidak langsung juga termasuk teroris.
Tuduhan itu merujuk kepada wartawan Palestina yang dibunuh saat meliput aksi demonstrasi, Yaser Murtaja.
Pusat penelitian ini disebut-sebut sebagai jalur penyambung atas informasi dan penilaian dari intelijen militer Israel. Mereka juga mengakui menerima dana dari pemerintah Israel untuk menjalankan penelitian.
Reporter: Ira Astiana
Sumber: Merdeka.com
Simak video pilihan berikut: