5 Pesepak Bola Terkenal yang Pernah Ikut Pendidikan Militer

Para pesepak bola ini pernah melanjutkan kariernya sebagai anggota dari kesatuan militer.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2018, 06:48 WIB
(Ilustrasi/timesofmalta.com)

Liputan6.com, Jakarta Tak cuma sukses di lapangan sepak bola, beberapa pemain nyatanya juga pernah mengenyam pendidikan militer. Bahkan, beberapa di antara pesepak bola itu pernah melanjutkan kariernya sebagai anggota dari kesatuan militer negaranya.

Teemo Tainio contohnya. Pada 1997, dia masih berusia 16 tahun dan sudah sukses di liga Finlandia bersama klub TP-47 dan FC Haka. Tainio bahkan menarik minat Sir Alex Ferguson dan mendapat kesempatan tes di Old Trafford.

Akan tetapi, Tainio gagal direkrut Manchester United karena harus bergabung wajib militer di Finlandia. Namun berawal dari kewajiban, dia akhirnya memutuskan bergabung dengan militer Finlandia.

Nah, lima pemain di bawah itu punya nasib yang kira-kira serupa dengan Tainio. Siapa saja pesepak bola yang pernah kenyam pendidikan militer? Berikut daftarnya dikutip dari Sokkaa.


5. Eric Cantona - Prancis

7. Eric Cantona - Si Bengal dari Prancis ini merupakan simbol kejayaan Manchester United bersama Sir Alex Ferguson. Mantan pemain Leeds ini sukses meraih sembilan gelar, empat di antaranya merupakan juara Liga Inggris. (AFP/Stringer)

Legenda Prancis itu memulai karier profesionalnya bersama Auxerre, melakukan debutnya pada 1983 kala berusia 17 tahun. Pada saat karier profesionalnya dimulai, Eric harus menyelesaikan dua tahun dinas militer untuk Angkatan Darat Prancis.

Dia lantas kembali bermain sepak bola secara profesional pada 1986. Terlepas dari waktunya di militer, Anda tidak akan pernah menggambarkan Eric sebagai sosok yang disiplin.

Eric Cantona menikmati karier sepak bola yang sangat sukses dengan memenangi empat gelar Liga Inggris bersama Manchester United dan banyak penghargaan individu lainnya. Namun, prestasinya dirusak oleh catatan disiplin yang buruk, termasuk pada 1995 atas serangan kepada seorang penggemar.


4. Bruce Grobbelaar - Zimbabwe

Kiper legendaris Liverpool, Bruce Grobbelaar. (Liverpool Echo).

Kiper legendaris Zimbabwe itu merupakan salah satu pemain Afrika paling sukses di sepak bola Inggris. Dia membuat 628 penampilan untuk Liverpool dalam 13 tahun dari 1981-1994.

Grobbelaar juga memenangi enam gelar liga, serta tiga Piala FA, tiga Piala Liga, dan Piala Eropa 1983–84. Namun meski memiliki karier, legenda Liverpool pernah berkata. “Di tentara, saya tinggal di semak-semak selama berminggu-minggu, sehingga menempatkan kemewahan Inggris dalam perspektif. Saya tahu betapa beruntungnya saya."

Grobbelaar, yang bergabung dengan tentara Rhodesia pada 1975, menghabiskan waktu bertarung dalam perang sipil. Dia jadi salah satu pejuang yang akhirnya mengarah pada pembentukan negara Zimbabwe.


3. Gary Holt -Scotland

Gary Holt (Norwich)

Mantan pemain Norwich City itu menghabiskan lima tahun pendidikan di Angkatan Darat sebelum menjadi pemain sepak bola profesional. Dia bertugas di Korps Katering Angkatan Darat sebagai koki dan bermain untuk tim Angkatan Darat Inggris sebelum bergabung dengan Stoke pada 1994.

Holt juga 10 kali dipanggil ke Timnas Skotlandia, mencetak satu gol. Dia juga bermain untuk Nottingham Forest dan Wycombe Wanderers, sebelum bergabung dengan Lowestoft Town setelah transfer gagal ke Colchester United.

Dalam karier manajerialnya, Holt bergabung dengan Akademi Norwich, sebelum diangkat sebagai manajer Falkirk. Masa jabatannya bertahan hingga Juni 2014, ketika ia kembali ke Norwich sebagai pelatih tim utama. Dia meninggalkan Norwich dengan kesepakatan bersama setelah musim 2015-16.


2. Heung-Min Son - Korea Selatan

Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-Min dan Dele Alli, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang AFC Bournemouth pada laga Preimer League di Stadion Vitality, Minggu (11/3/2018). AFC Bournemouth takluk 1-4 dari Tottenham Hotspur. (AP/John Walton)

Tottenham Hotspur kabarnya akan kehilangan Heung-Min Son selama dua tahun. Sebab, dia harus kembali ke Korea Selatan untuk menyelesaikan tugas wajib militer.

Berdasarkan hukum Korea Selatan, semua pria diminta untuk menyelesaikan setidaknya 21 bulan dinas militer sebelum berusia 28 tahun. Ini berarti Son tak dapat bermain di luar negeri sampai Juli 2019.

Pemain berusia 25 tahun itu telah menikmati musim terbaiknya untuk Spurs dengan mengemas 20 gol. Tetapi dia bisa saja hilang sentuhan andai bertugas di militer selama dua tahun.


1. Mohamed Salah - Liverpool

Pemain Liverpool, Mohamed Salah usai mencetak gol ke gawang AS Roma pada leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Selasa (24/4). Salah mencetak dua gol dalam pertandingan tersebut. (Peter Byrne/PA via AP)

Sejak direkrut Liverpool musim panas lalu, Mohamed Salah telah menjadi buah bibir di Liga Inggris. Dia kini telah melampaui Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam hal mencetak gol musim ini.

Kembali pada 2014, masa depan Salah tampaknya berada dalam bahaya setelah kabarnya dipaksa untuk kembali ke Mesir. Dia wajib untuk melaksanakan dinas militer, meski akhirnya ditangguhkan oleh Perdana Menteri Mesir.

Salah akhirnya dibebaskan setelah mampu membawa nama baik negaranya di pentas nasional. Yang patut digarisbawahi, eks Chelsea itu berhasil meloloskan Mesir ke Piala Dunia 2018. (Eka Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya