Liputan6SCTV, Panmunjom - Dua pemimpin Korea mencatat sejarah dunia dengan melakukan pertemuan langsung di zona demiliterisasi Korea Utara dan Korea Selatan. Dua negara yang selama ini bermusuhan sejak 65 tahun lalu, menunjukkan keakraban satu sama lain dan memulai langkah penting perdamaian di antara keduanya.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Sabtu (28/4/2018), Jumat, 27 April kemarin menjadi hari bersejarah bagi dunia, saat dua pemimpin Korea yang berbeda bertemu pertama kalinya sejak perang Korea berakhir 1953 lalu. Kim Jong Un, sang pemimpin Korea Utara menyebrangi perbatasan Korea Utara memasuki Korea Selatan di Panmunjom.
Advertisement
Gambar bersejarah tererkam saat Kim Jong Un dan Moon Jae In, Presiden Korea Selatan, berpegangan tangan sambil tersenyum lebar. Kim lalu membawa Presiden Moon memasuki wilayah Korea Utara, sebelum kembali lagi ke wilayah Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan.
Selain dalam ruangan, Kim dan Moon juga sempat berbicara secara privat di jembatan perbatasan biru PBB. Usai bertemu, kedua pemimpin menandatangani deklarasi bersama dan kembali menunjukkan keakraban dengan saling memeluk.
Korea Utara dan Selatan juga mengumumkan, mulai 1 Mei akan menjadikan perbatasan maritim bagian barat sebagai zona damai.
Kedua pemimpin Korea ini juga sepakat menjadikan Semenanjung Korea sebagai wilayah bebas senjata nuklir, lalu menggelar pembicaraan militer pada Mei mendatang, kemudian membuka kantor komunikasi permanen di Kota Kaesong, Korea Utara, dan memulai kembali reuni keluarga kedua Korea yang terpisah akibat perang Korea.
Pertemuan kedua Korea menuai reaksi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Melalui akun twitter-nya Trump bercuit, 'Perang Korea akan berakhir, namun waktu yang akan membuktikannya'.
Pertemuan bersejarah dua pemimpin Korea ini diawali dengan serangkaian diplomasi olahraga dan budaya, saat Olimpiade Musim Dingin di Pyongchang dan konser artis-artis K-Pop di Korea Utara yang disaksikan langsung Kim Jong Un.