Pemprov DKI Segera Mulai Pembangunan Jakarta International Stadium

Menurut Sandiaga, pembangunan stadion internasional tak akan menggunakan dana APBD DKI.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Apr 2018, 14:27 WIB
Suasana saat Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno saat tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (30/1). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, keterangan Sandi sangat diperlukan untuk mengungkap kasus ini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov akan memulai pembangunan Jakarta International Stadium. Menurut dia, stadion bertaraf internasional ini akan dibangun di lahan Taman Bersih, Manusiawi, dan Wibawa atau BMW, Jakarta Utara.

"Jadi kami ingin sampaikan bahwa ini Jakarta International Stadium. Jadi stadion bertaraf internasional," kata Sandi di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (28/4/2018).

Ia mengatakan, pembangunan stadion ini akan menggunakan konsep public private partnership, yaitu sistem Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Jadi konsultasi publik ini kami harapkan menampung seluruh gagasan dari masyarakat yang menginginkan stadion bertaraf internasional. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan-tahapan berikutnya," ucap Sandi.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk membangun stadion bertaraf internasional di Taman Bersih, Manusiawi, dan Wibawa atau BMW, Jakarta Utara, mencapai Rp 2 triliun.

Hal itu menjadi salah satu alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan menggunakan APBD untuk membangun stadion bertaraf internasional tersebut.

"Kami enggak membebankan APBD karena jumlahnya (anggaran pembangunan) bisa sampai Rp 2 triliun," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin 27 November 2017 lalu.

 


Dua Nomenklatur

Dalam situs apbd.jakarta.go.id, ada dua nomenklatur terkait kajian stadion di Taman BMW. Pertama adalah penyusunan final business case pembangunan stadion bertaraf internasional dengan anggaran Rp 15,9 miliar.

Tolak ukur kinerjanya adalah tersedianya dokumen detail engineering design pembangunan stadion bertaraf internasional.

Nomenklatur kedua adalah penyusunan prastudi kelayakan pembangunan stadion olahraga bertaraf internasional dengan dana Rp 2,9 miliar.

Tolok ukur kinerjanya adalah tersedianya dokumen prastudi kelayakan pembangunan stadion bertaraf internasional. Jika ditotal, anggaran untuk dua kajian itu Rp 18,99 miliar.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya