Menteri Rini: Saya Ganti Dirut Pertamina untuk Jaga Ketersediaan Premium

Menteri Rini mengatakan pergantian Dirut tersebut demi terus meningkatkan peran Pertamina kepada masyarakat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Apr 2018, 15:09 WIB
Menteri BUMN, Rini Soemarno ketika menghadiri acara buka bersama sejumlah pemimpin redaksi media, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (22/6). Acara tersebut juga dihadiri sejumlah petinggi perusahaan pelat merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mencopot Elia Masa Manik dari jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero). Saat ini kepemimpinan sementara (Plt) di Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati.

Di hadapan para generasi milenial di De Tjolomadoe, Rini mengatakan pergantian Dirut tersebut demi terus meningkatkan peran Pertamina kepada masyarakat, terutama dalam menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih bersubsidi.

"Kalau pemerintah sudah katakan barangnya (Solar, Premium dan Elpiji) harus tersedia, Pertamina harus melakukan karena Pertamina milik negara, milik bangsa. Maka itu saya lakukan perubahan. Saya harap Bu Nicke ini bisa lakukan fungsinya dan bagusnya lagi dia perempuan," kata Rini di De Tjolomadoe, Sabtu (28/4/2018).

Rini mengaku, meski Pertamina memiliki produk-produk BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax, masih banyak masyarakat yang membutuhkan Premium, Solar, dan Elpiji. Untuk itu kestabilan pasokan harus benar-benar dijaga.

"Kita ini mengelola BUMN salah satu fungsinya untuk kepentingan masyarakat Indonesia," tambah Rini.

 

 


Ganti 5 Direksi

Menteri BUMN Rini Soemarno berbicara Dihadapan para generasi milenials di De Tjolomadoe,Sabtu (28/4/2018).

Ungkapan Rini ini muncul ketika salah satu generasi milenial menanyakan kepadanya mengenai apa rencana Menteri Rini dalam meningkatkan peran BUMN dalam pertumbuhan ekonomi. Pertanyaan tersebut disampaikan melalui media sosial.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) memutuskan perubahan susunan direksi pada Jumat (20/4/2018).

Hasil RUPSLB tersebut memutuskan mengganti lima direksi. Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menuturkan, keputusan tersebut dilakukan bersama dan mendapatkan masukan dari Dewan Komsaris.

Ada sejumlah hal jadi pertimbangan pergantian direksi. Pertama, ini dalam rangka memperkuat dan mempercepat implementasi holding. Kedua, melihat perkembangan kondisi terakhir. Hal itu melihat kecelakaan pipa di Teluk Balikpapan dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

"Komisaris sudah melakukan kajian implementasi yang sangat komprehensif selama satu bulan penuh bersama direksi dan sudah dilaporkan kepada kementerian,” ujar dia.

Ia menambahkan, kehadiran direktur baru tersebut dapat mempercepat rencana bisnis yang ada. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya