Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc. Pertemuan tersebut digelar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-32 ASEAN yang dihelat di Hotel Shangri-La, Singapura pada Sabtu (28/4/2018).
Pada pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa hal terkait hubungan Indonesia dengan Vietnam. Antara lain, penyelesaian negosiasi batas maritim (zona ekonomi eksklusif) Indonesia dengan Vietnam.
Advertisement
Menurut Jokowi, penyelesaian batas maritim ini dapat mencegah terjadinya insiden dan meningkatkan kerja sama perikanan dan kelautan.
"Saya yakin kita akan dapat segera menyelesaikannya," kata Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan penyusunan Rencana Aksi 2019-2023 untuk menerapkan kemitraan strategis kedua negara. Kemudian, Jokowi mengapresiasi ekspor kendaraan bermotor Indonesia ke Vietnam yang sudah dapat berjalan dengan normal dalam waktu dekat.
"Upaya merealisasikan target perdagangan USD 10 miliar dapat dicapai pada tahun 2020," ucap Jokowi.
Terkait konsep kerja sama Indo Pasifik yang disampaikan Indonesia dalam KTT ASEAN ini, Jokowi mengapresiasi dukungan Vietnam.
"Saya juga menyampaikan perhargaan atas dukungan Vietnam terhadap konsep kerja sama Indo Pasifik yang saya sampaikan dalam KTT kali ini," terang Jokowi.
Undang ke Bali
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini turut mengundang Nguyen Xuan Phuc untuk hadir dalam ASEAN Leaders Gathering yang akan dihelat di Bali pada 11 Oktober 2018.
Jokowi pun mengatakan akan mempertimbangkan dengan baik undangan PM Vietnam untuk hadir dalam World Economic Forum on ASEAN pada 11-13 September 2018.
"Saya akan pertimbangkan dengan baik undangan tersebut," tandas Jokowi.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement