Kepala BIN: Mahasiswa Punya Peran Strategis Jaga Kedaulatan NKRI

Menurut Kepala BIN, saat ini banyak ideologi menyimpang yang masuk ke Indonesia dan berpotensi mengancam kebinekaan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Apr 2018, 19:03 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan menyimak paparan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10). Rapat membahas Penyesuaian RKA-K/L Tahun 2017 sesuai hasil pembahasan Banggar DPR RI. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan menyebut, mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Hal ini disampaikannya saat memberikan memberikan kuliah umum Musyawarah Nasional VI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama (Munas BEM PTNU) di Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (28/4/2018).

"Ancaman masuknya ideologi asing dapat menggoyahkan ketahanan ideologi nasional, dan berdampak pada kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Mahasiswa termasuk BEM PTNU memiliki peran strategis dalam membentuk masyarakat madani serta menjaga kedaulatan NKRI," kata Kepala BIN Budi Gunawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).

Menurut dia, saat ini banyak ideologi menyimpang yang masuk ke Indonesia dan berpotensi mengancam kebinekaan.

Oleh sebab itu, mantan Wakapolri ini berharap mahasiswa dan perguruan tinggi Nahdlatul Uama berperan aktif dalam menangkal radikalisme dan terorisme untuk memperkokoh NKRI.

"Pasca perang dingin, saat ini kita berada di tengah-tengah pertarungan ideologi yang mempengaruhi cara pandang kita sebagai sebuah bangsa termasuk Indonesia," terang Kepala BIN ini.


Solusi Tangkal Paham Radikal

Kepala BIN Budi Gunawan saat menyimak paparan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10). Rapat membahas Penyesuaian RKA-K/L Tahun 2017 sesuai hasil pembahasan Banggar DPR RI. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Budi pun memberikan sejumlah solusi strategi dalam menangkal paham radikal. Antara lain, dengan mendorong peningkatan peran masyarakat, mahasiswa, dan ormas Islam untuk aktif dalam pengelolaan interaksi sosial di ranah publik. Khususnya untuk menangkal berkembangnya paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi.

"Termasuk pemberdayaan ekonomi lokal di lingkungan pesantren dan masyarakat melalui UMKM dan koperasi serta penguasaan IPTEK dan informasi dan tentunya bekerjasama terhadap pemerintah mengatasi hal-hal untuk melawan intoleransi di Negeri ini " tutur Budi Budi Gunawan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya